Site icon Konstruksi Media

712 Unit Pembangunan Huntap Pascabencana Sulawesi Tengah Tahap II

Konstruksi Media Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat pembangunan hunian tetap (Huntap) Pascabencana Tahap 2A sebanyak 712 unit di Sulawesi Tengah (Sulteng). Huntap ini dibangun untuk masyarakat Sulteng yang terdampak bencana alam likuifaksi bisa menempati hunian yang layak.

“Kami siap melanjutkan pembangunan Huntap Pascabencana untuk masyarakat di Sulteng,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto di Sulawesi Tengah, Kamis (21/7/2022).

Iwan mengatakan, Kementerian PUPR sebelumnya telah menyelesaikan Huntap tahap pertama sebanyak 1.679 unit untuk masyarakat yang terdampak bencana likuifaksi. Pihaknya juga melaksanakan serah terima alih status serta pemanfaatan dan penghunian Huntap kepada tiga pemerintah daerah yakni Pemerintah Kabupaten Sigi, Pemerintah Kabupaten Donggala dan Pemkot Palu.

“Kami rencanakan membangun 712 unit Huntap untuk tahap 2A. Lokasinya berada di Kota Palu dan Kabupaten Donggala,” ucap Iwan.

712 Unit Pembangunan Huntap Pascabencana Sulteng Tahap II. Foto: Dokumentasi Kementerian PUPR

Kementerian PUPR, kata dia, berharap dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/ kota untuk pelaksanaan pembangunan Huntap. Salah satunya dengan penetapan lokasi serta pendataan penerima bantuan. Hal itu diperlukan agar pemerintah pusat bisa menetapkan target pembangunan serta alokasi anggaran.

Untuk informasi, proses pembangunan Huntap Pascabencana Sulteng beserta Prasarana Dasar Kavling tahap 2A dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi II.

Baca juga: Catat! Daftar 10 Holding Danareksa dengan Beragam Sektor Industri

Kontraktor pelaksananya adalah PT Wijaya Karya Beton Tbk bersama PT Murni Konstruksi Indonesia (Wika Beton-Murni KSO). Sedangkan Teknikal Manajemen Konsultannya adalah PT Indah Karya (Persero) join venture dengan PT. Widya Graha Asana.

“Anggaran pembangunan Huntap tahap 2A ini senilai Rp 120,18 Miliar. Jangka waktu pengerjaannya selama 365 hari kerja dan diperkirakan selesai pada 20 Juli 2023 mendatang,” ujarnya.

Iwan mengatakan, pihaknya juga mengacu pada perencanaan pembangunan hunian untuk masyarakat yang terdampak bencana di Lumajang, Jawa Timur dalam pembangunan Huntap tahap 2A. Salah satunya dengan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) sehingga waktu pembangunan tidak terlalu lama dan cepat.

“Di Lumajang kami membangun rumah khusus untuk masyarakat terdampak bencana sebanyak 2.000 unit dalam waktu empat bulan. Kami harap pembangunan Huntap di Sulteng ini bisa lebih cepat dengan menggunakan Risha dan tahan gempa,” ujar Iwan.

Dalam kunjungan kerja ke Sulawesi Tengah, Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto juga melakukan pengecekan Huntap serta berbincang-bincang  dengan warga penerima bantuan di Duyu, Pombewe, dan mengecek lokasi pembangunan di Wani.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Sekda Provinsi Sulteng, Walikota Palu, Bupati Donggala, Wakil Bupati Sigi, Direktur Rumah Khusus, Yusniewati, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi II, Bakhtiar, Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah, Erpika Ansela Surira,
Kepala Satuan Tugas Pelaksana Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Sulteng, Arie Setiadi Moerwanti, Kepala Satuan Tugas Harian Pelaksana Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Sulteng, Dedy Permadi.

Baca artikel selanjutnya:

Exit mobile version