Site icon Konstruksi Media

Akankah Menhub Budi Karya Bangun Bandara Militer di IKN?

Konstruksi Media – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, bakal membangun bandara, pelabuhan, hingga kereta api di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sejauh ini, kata dia, masih berdiskusi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

“Di IKN kami sedang melakukan pembahasan dengan Bappenas dan Kementerian PU. Yang akan upayakan dari Perhubungan itu ada bandara, pelabuhan, dan kereta api. Tapi ini baru bahasan belum masuk dalam APBN,” ujar Budi Karya dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Senin (4/4/2022).

Dalam sesi pendalaman dan tanya jawab oleh anggota dewan, Budi Karya mendapatkan pertanyaan dari Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaifullah Tamliha soal pembangunan sarana prasarana transportasi di IKN. Menurut Tamliha, bandara menjadi salah satu sarana yang mesti dibangun.

“Saya sarankan kita ini mesti antisipasi bukan hanya ibu kota negaranya namun juga pelabuhan udaranya dibangun juga,” ucap Tamliha.

Menurut dia, bandara yang memiliki fungsi militer penting dibangun di IKN. Pasalnya, untuk menjaga kedaulatan ibu kota negara baru. Apalagi, kata Tamliha, belum ada bandara militer di sekitar Kalimantan Timur.

Baca juga: Kepala BIN Budi Gunawan Respons Crowdfunding IKN

“Bagaimanapun pembangunan bandara penting, mungkin juga bisa digunakan sebagian untuk kepentingan bandara militer. Bagaimana sebuah ibu kota negara bisa bertahan jika terjadi serangan dari luar,” ucap Tamliha.

Sebelumnya, pada Februari 2022, Budi Karya melakukan kunjungan ke bakal lokasi Bandara Ibu Kota Baru yang terletak di wilayah Penajam Paser Utara. Ia mengatakan, telah melakukan penelitian atau studi penentuan lokasi calon bandara baru yang lokasinya sangat strategis, yaitu berada di antara kawasan IKN dengan Balikpapan.

Bila dilihat dari foto yang dibagikan Kementerian Perhubungan, kawasan yang bakal jadi bandara masih berupa kebun sawit saja. Belum ada proses pengembangan yang dilakukan.

Namun menurut Budi Karya, kawasan itu akan disulap jadi bandara baru yang nantinya memiliki panjang landas pacu (runway) sepanjang 3.000 meter x 45 meter dan bisa didarati pesawat berbadan besar seperti Boeing 777. Budi Karya optimistis, bandara baru tersebut bisa diselesaikan pada tahun 2024 mendatang.

“Melihat situasi di lapangan dan pengalaman membangun Bandara YIA yang ukurannya sama, itu bisa dilaksanakan,” ujar Budi Karya.

Budi Karya mengatakan, sedang berkoordinasi dengan TNI AU terkait kolaborasi penggunaan bandara IKN untuk kepentingan komersial dengan kepentingan militer.

Baca artikel selanjutnya:

Exit mobile version