Site icon Konstruksi Media

ASDP Bertranformasi Menuju Sustainable Green Port

Direktur Perencanaan & Pengembangan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Harry MAC. Dok. Ist

Konstruksi Media – Direktur Perencanaan & Pengembangan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Harry MAC mengungkapkan perseroan terus berupaya bertransformasi meningkatkan pelayanan angkutan laut menuju Sustainable Green Port.

Dia mengatakan ASDP sendiri memiliki 4 regional yang tersebar di seluruh Indonesia, juga memiliki 29 cabang dan 2 anak usaha. Tak hanya itu, ASDP juga memiliki sebanyak 314 lintasan, juga mengelola 36 pelabuhan (34 milik ASDP dan 2 kerja sama operasi/KSO), juga memiliki sebanyak 219 armada (166 milik ASDP dan 53 milik anak usahanya).

Sejalan dengan visinya yakni terdepan dalam menghubungkan masyarakat dan pasar melalui jasa penyebrangan-penyebrangan dan tujuan wisata waterfront.

Direktur Perencanaan & Pengembangan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Harry MAC dalam webinar HK Expert Talk. Dok. Ist

“Mengapa pelabuhan dan kapal ini menjadi bisnis utama ASDP lantaran disektor penyebrangan-penyebrangan ini yang namanya pelabuhan dan kapal menjadi satu kesatuan terutama karena fungsi ASDP di BUMN selain harus menghasilkan laba, tentunya juga harus fungsi sosial dan pelayanan masyarakat serta emergency (jika ada sesuatu di pulau terluar kami bisa segera hadir mendukung tugas dari pemerintah),” paparnya dalam webinar yang dihelat Persatuan Insinyur Indonesia bersama Kementerian Perhubungan dan PT Hutama Karya (Persero), Jumat, (14/10/2022).

Dijelaskan olehnya, dengan armada dan lintasan yang cukup banyak ini, ASDP merupakan operator kapal yang memiliki armada paling banyak di dunia.

Baca Juga : Dukung Logistik Nasional, DTKJ Sebut Tata Kelola Integrasi Transportasi Harus Dilakukan

“Yang menarik meski kita melayani penyeberangan yang berbeda di perairan, kita berada di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, karena salah satu tugasnya yakni menghubungkan daratan sejalan dengan motto kami yakni We Bridge The Nation,” imbuh Harry.

Menurutnya dalam industri penyebrangan potensi perubahan di bisnis ini ada tiga hal, yang pertama yakni berkaitan dengan tariff. Karena di industri penyebrangan semangat regulated dan tarifnya benar-benar harus disetujui oleh Kementerian yang diperuntukkan untuk semua golongan. Sehingga semua bisa melakukan penyebrangan.

“Kemudian ASDP juga terus melakukan peningkatan layanan dan jasa. Yang kami lakukan untuk mengantisipasi perubahan bisnis ini adalah penambahan layanan eksekutif yaitu segmen baru yang diciptakan di pelabuhan khususnya Pelabuhan Merak dan Bakauheni,” jelas Harry.

Direktur Perencanaan & Pengembangan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Harry MAC. Dok. Ist

Selanjutnya yang ketiga terkait dengan perkembangan industri digital tentunya dengan kebutuhan saat ini ASDP terus meningkatkan layanan dengan perubahan kebiasaan dan ekspektasi penggunaan jasa.

Dia mengatakan, tak dipungkiri saat ini teknologi sudah menjadi kebutuhan yang mutlak diterapkan.

“Digitalisasi tiket salah satu bentuk teknologi yang dikembangkan oleh kami dan saat ini sudah menjadi fokus kami ke depan agar lebih familiar dan dinikmati oleh semua pengguna jasa penyebrangan,” tutup Harry MAC.

Baca Artikel Selanjutnya :

Exit mobile version