Site icon Konstruksi Media

Bogor Segera Punya Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia Tahun 2023

Konstruksi Media – Indonesia akan memiliki jembatan gantung terpanjang di dunia dengan rentang 530 meter di kaki Gunung Pangrango, Megamendung, Kabupaten Bogor pada 2023 mendatang. Jembatan tersebut akan mengalahkan jembatan Arouca di Portugal dengan panjang 516 meter.

Jembatan tersebut merupakan unit bisnis dari Eiger yang dikenal sebagai penyedia perlengkapan kegiatan luar ruangan dengan nama ekowisata alam Eiger Adventure Land (EAL) yang berstandar internasional di Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung. Nantinya, jembatan gantung (suspension brigde) terpanjang akan berdampingan dengan kereta gantung (cable car) sepanjang 863 meter melintasi ngarai kaki Gunung Pangrango.

Menyambut hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, ekowisata Eiger menjadi kebanggaan untuk Indonesia dan sekaligus sebagai persembahan untuk dunia.

“Karena kita melihat ini akan menjadi epicentrum ecotourism dunia. Ini juga akan memberikan komitmen kepada pelestarian lingkungan dan memberi dampak positif pada ekonomi lokal, terutama di Kabupaten Bogor,” kata Sandi saat peletakan batu pembangunan, Minggu, 17 Oktober 2021.

Sandi melihat yang dilakukan EAL berpotensi mendoron ekonomi kreatif dan membangkitkan pariwisata di tengah pandemi. Hal tersebut lantaran EAL akan melibatkan banyak tenaga kerja dan tentunya ada lapangan kerja yang terbuka.

Sementara, Chairman PT Eigerindo MPI Ronny Lukito menjelaskan, EAL direncanakan beroperasi atau dibuka secara umum pada awal 2023. Ini dengan total area mencapai 325 hektar yang diperkenankan melalui skema perjanjian kerja sama dengan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP), pengelola hanya menggunakan 1,75 persen lahan terbangun.

“Dari ratusan hektar kawasan kerjasama dengan taman nasional, kami hanya menggunakan 1,75 persen untuk dijadikan lahan terbangun. Bangunan yang digunakan pun semi permanen dan selebihnya kami memastikan masih hijau,” ucap Ronny.

Nantinya, EAL akan menghadirkan beberapa iconic landmark, seperti kereta gantung sepanjang 863 meter, jembatan sepanjang 530 meter. Selain itu, adapun fasilitas yang menitik beratkan kepada kegiatan alam tropis, seperti hiking, taman bermain, uji ketangkasan, area berkemah, penginapan, dan kegiatan alam lainnya.

“Selain cable car sepanjang 863m, salah satu iconic landmark lainnya yang menarik dari EAL ini adalah suspension bridge sepanjang 530m yang harapannya akan menjadi jembatan gantung terpanjang di dunia,” ujar Ronny.

Dengan konsep ekowisiata, alam yang berada di kawasan TNGP dinilai menjadi daya tarik utama dari area wisata alam. Untuk itu, EAL bertekad untuk menjaga alan tersebut dengan mengelola sebaik mungkin serta melestarikannya merujuk pada Rencana Pengusahaan Sarana Jasa Lingkungan Wisata Alam (RPSWA) berupa pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam dan ekosistem.

Adapun sejumlah langkah untuk melestarikan lingkungan yang sudah dilakukan sejak awal proses pengembangan kawasan, seperti inventarisasi flora dan fauna untuk melihat rona awal kondisi flora dan fauna sebelum pembangunan sarana prasarana wisata alam, serta penanaman pohon endemic di area perbatasan agar kawasan tersebut semakin rindang ketika kawasan mulai dibuka untuk umum.

Exit mobile version