Site icon Konstruksi Media

DGIK Akuisisi 35% Saham PT Dirgantara Yudha Artha

Konstruksi Media – PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) melalui anak usahanya PT Duta Buana Permata (DBP) akan melakukan pembelian sebesar 35% saham PT Dirgantara Yudha Artha dengan nilai transaksi sebesar Rp256,5 miliar hasil penilaian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) selaku penilai independen yang terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Direktur Utama DGIK Budi Susilo, mengatakan pembelian tersebut merupakan tahapan awal dari proses Sinergi lini bisnis konstruksi yang dimiliki PT Global Dinamika Kencana (GDK) untuk memperkuat lini bisnis konstruksi.

Selain itu, sinergi ini juga ditujukan untuk percepatan pertumbuhan lini bisnis kontruksi kedepannya, yang seluruhnya nanti dibawah DGIK dan membawanya ke level yang lebih tinggi yakni menjadi salah satu Perusahaan Konstruksi swasta nasional besar di Indonesia yang bisa bersinergi dengan perusahaan konstruksi besar lainnya baik dalam dan luar negeri.

“Konsolidasi ini merupakan bagian dari pertumbuhan inorganik yang mampu mendorong pertumbuhan secara eksponensial,” imbuhnya, Selasa, (19/4/2022).

Baca Juga : IKN Nusantara Bakal Adopsi Kawasan Perumahan BSD City

Ia menambahkan, dirgantara merupakan perusahaan jasa konstruksi dengan spesialisasi infrastruktur, keahlian di proyek infrastruktur tersebut juga didukung lebih dari 300 alat berat yang dimiliki sehingga langkah sinergi ini memperkuat kinerja DGIK.

“Jadi dengan sinergi ini, maka sudah pasti kapasitas kami meningkat, baik dalam hal penambahan spesialisasi segmen konstruksi yang dimiliki maupun peningkatan sumber daya operasional konstruksi seperti peralatan konstruksi, sehingga peningkatan kapasitas akan memperbesar pertumbuhan perseroan kedepannya,” imbuhnya.

“Kami akan semakin agresif untuk menggarap proyek-proyek high rise building dan infrastruktur yang menjadi keahlian kami, tidak hanya di tanah air, bahkan mancanegara,” sambung Budi.

Sebagaimana diketahui, PT Dirgantara Yudha Artha (Dirgantara) merupakan perusahaan konstruksi yang sudah berdiri sejak tahun 1990. Dengan spesialisasi pada konstruksi infrastruktur, Dirgantara sudah berpartisipasi dalam proyek-proyek konstruksi nasional, seperti infrastruktur bandara (Runway & Hangar), kawasan industri, jalan raya, jalan tol, dan yang terbaru dalam pembangunan proyek Tol Cikopo Palimanan.

Dirgantara memiliki wilayah operasional berdasarkan proyek yang sedang dan sudah dikerjakan tersebar di wilayah di Indonesia. Selain segmen jasa konstruksi, Dirgantara juga menyediakan jasa sewa alat berat untuk mengoptimalkan monetisasi keunggulan peralatan konstruksi yang dimiliki oleh Perseroan.

Langkah konsolidasi ini berada dalam jalur yang tepat ditengah momentum pemulihan ekonomi secara global terkhusus ekonomi Indonesia dari dampak Pandemi Covid-19. Permintaan jasa konstruksi akan pulih seiring dengan pergerakan ekonomi yang ekspansif mulai tahun ini.

Selain keunggulan sumberdaya, kapabilitas dan pengalaman dari portofolio proyek yang dimiliki, Perseroan juga telah berada dalam kondisi keuangan yang sangat baik, sehingga kondisi ini akan menjadi keunggulan bersaing bagi Perseroan di industri jasa konstruksi yang merupakan industry padat modal.

“Tahun ini kami menargetkan, secara pencapaian pendapatan sudah bisa pulih seperti sebelum Covid. Artinya kami menargetkan bisa pulih lebih cepat, begitu juga untuk kedepannya. Kami optimis ekspansi yang kami lakukan baik secara organik maupun inorganik bisa menghasilkan pertumbuhan yang optimal,” ungkap Budi Susilo.

Tahun ini, Perseroan menargetkan Pendapatan mampu mencapai Rp1 Triliun atau tumbuh 173% (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sementara untuk besaran pertumbuhan laba bersih ditargetkan bisa tumbuh diatas pertumbuhan pendapatan.

“Optimis tersebut didasarkan pada upaya efisiensi dan efektifitas operasional yang konsisten dilakukan sehingga mampu menjaga performa profitabilitas,” tutupnya.

Baca Artikel Selanjutnya :

Exit mobile version