Site icon Konstruksi Media

Dua Tugas Utama Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Prof Mohammed Ali Berawi, M.Eng. SC, Ph.D. Foto: Konstruksi Media/Panca

Konstruksi Media, Jakarta – Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Prof Mohammed Ali Berawi, M.Eng. SC, Ph.D mengatakan, telah melakukan berbagai macam kegiatan groundbreaking atau peletakan batu pertama sebagai penanda masuknya sektor swasta kepada ekosistem pembangunan Ibu Kota Nusantara. 

“Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam kurun waktu Oktober-November terdapat beberapa proyek yang telah groundbreaking, termasuk di antaranya hotel, pusat olahraga, rumah sakit, sekolah berstandar internasional. Otorita IKN juga menginisiasi relokasi dan revitalisasi fasilitas pendidikan, seperti SDN 020 Sepaku,” kata Prof Ali Berawi saat ditemui Konstruksi Media di Menara Mandiri 2, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. 

Prof Ali Berawi mengatakan, sebagai Deputi Transformasi Hijau dan Digital, ada dua tanggung jawab. Pertama, transformasi hijau, yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan rendah emisi, mulai dari koordinasi dan perumusan kebijakan, hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan masyarakat.

“Semua yang dilakukan pada program transformasi hijau ini bertujuan untuk mencapai target IKU IKN, yaitu mencapai net-zero emisi di IKN pada tahun 2045,” ujar pria yang akrab disapa Ale itu. 

Rencananya, kata dia, net-zero emission ini akan dilakukan dengan berbagai upaya memitigasi emisi karbon dalam perencanaan dan pembangunan IKN sebagai kota hijau, berketahanan dan berkelanjutan. Baik dengan mengembalikan fungsi hutan tropis melalui reforestrasi, maupun pemanfaatan teknologi untuk pengelolaan sumber daya air, limbah hingga pemanfaatan energi baru terbarukan, pembangunan gedung cerdas dan transportasi ramah lingkungan. 

Saat ini, OIKN telah bekerja sama dengan berbagai institusi dalam dan luar negeri yang memiliki concern yang sama bagi pencapaian target Sustainable Development Goals, Biodiversity, dan Climate Change di IKN. 

“Kedua, transformasi digital, yang akan dilakukan melalui pengembangan ekosistem digital dan data serta artificial intelligence (AI),” ucapnya. 

Menurut dia, Nusantara dikembangkan sebagai smart city di samping konsep hutan dan berkelanjutan. Produk dari pengembangan ini akan diimplementasikan dalam skala infrastruktur dan layanan/aplikasi di Nusantara. 

“Konsep ini menjadi tanggung jawab kedua direktorat tersebut, mulai dari penyiapan infrastruktur dan utilitas dasar, jaringan internet, pusat data dan komando hingga pelayanan publik melalui teknologi digital,” ujarnya menjelaskan.

Visi IKN adalah kota modern masa depan yang hijau, berketahanan, berkelanjutan, cerdas dan inklusif sebagai simbol transformasi dan kemajuan peradaban Indonesia. 

Prof Ali Berawi mengatakan, hal ini menegaskan bahwa pembangunan IKN sebagai kota hijau dan berkelanjutan dapat berjalan serasi dengan mengoptimalkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengembangkan partisipasi dan fasilitasi masyarakat, serta menguatkan kerja sama dan kemitraan berbagai pihak. 

“IKN adalah perwujudan kota modern berkelanjutan melalui keseimbangan pengelolaan alam dan lingkungan, pemanfaatan teknologi dan masyarakat yang unggul, atau dengan istilah kini IKN adalah kota yang menerapkan Technology 4.0, Society 5.0 and Nature 5.0. Keunggulan penerapan kota hutan dapat dilihat pada ketiga pilar pembangunan berkelanjutan,” jelas Guru Besar Universitas Indonesia yang termasuk dalam daftar Top 2% Ilmuan Dunia versi Elsevier dan Universitas Stanford.

Exit mobile version