Site icon Konstruksi Media

Jaga Keselamatan Pengguna Tol, Hutama Karya Bangun Perlintasan Satwa-Pagar Pembatas di Sumatra

Hutama Karya bangun perlintasan hewan di Jalan Tol Trans Sumatera. (foto: Hutama Karya).

Konstruksi Media – PT Hutama Karya (Persero) sebagai pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) mengantisipasi masuknya hewan liar dan hewan ternak ke jalan tol, melalui pembuatan mainroad dan fasilitas penunjang agar dapat dilintasi dengan aman sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah upaya untuk mengantisipasi hewan ternak atau hewan liar seperti gajah, simpanse, dan reptil melintas di jalan tol dengan membangun perlintasan satwa.

Perlintasan satwa berada di Tol Pekanbaru–Dumai dan Tol Sigli–Banda Aceh. Upaya lainnya dengan menanam tanaman sesuai dengan pangan satwa sekitar agar hewan tidak kelaparan dan terdistraksi oleh pangan tersebut.

Baca juga: Tangani Proyek Jalan Tol Kutepat, Hutama Marga Waskita Serap Investasi Rp9,9 Triliun

“Perlintasan tersebut dibangun untuk menjaga kelestarian habitat hewan dan memastikan agar ekosistem yang ada di lingkungan tersebut tetap terjaga,” kata Tjahjo dikutip dari keterangannya di Jakarta, Kamis (12/10/2023).

Lebih lanjut Tjahjo menyampaikan, selain membangun perlintasan satwa, Hutama Karya juga memasang pagar pembatas berlapis dengan bahan kawat di seluruh jalan tol yang dikelola untuk menghalang hewan menembus langsung ke jalan tol, serta memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sekitar jalan tol, pengurus RT/RW, kepala desa maupun pengurus penangkaran sekitar untuk menjaga hewan ternaknya tetap terkendali di dalam kandang dan tidak memasuki area jalan tol.

“Penyuluhan tersebut penting dilakukan mengingat kejadian ini tidak hanya merugikan pengguna jalan ataupun pengelola tol, tapi juga merugikan pemilik hewan itu sendiri, dikarenakan sesuai Pasal 1368 KUH Perdata disebutkan bahwa pemilik hewan harus bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh hewan tersebut apabila mengakibatkan kerugian atau kecelakaan,” ucapnya.

“Baik hewan tersebut berada dalam pengawasannya maupun hewan tersesat atau terlepas dari pengawasannya,” tambah Tjahjo.

Hutama Karya bangun perlintasan hewan di Jalan Tol Trans Sumatera. (foto: Hutama Karya).

Sebagai tambahan informasi, pemantauan aktivitas serta kondisi pagar pembatas dilakukan oleh petugas patroli, keamanan dan tata tertib (kamtib) jalan tol serta bekerjasama dengan Bawah Kendali Operasi (BKO) Brimob termasuk dalam penangkapan perusakan ataupun pencurian pagar pembatas jalan utama, seperti yang telah dilakukan di Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, Tol Palembang-Indralaya, Tol Bengkulu-Taba Penanjung, Tol Pekanbaru-Dumai dan Tol Sigli-Banda Aceh.

Baca juga: Hutama Karya Ungkap Progres Tol Semarang–Demak Seksi 1A

Rusdi, yang merupakan penjaga hewan ternak di sekitar Tol Pekanbaru-Dumai mengatakan bahwa biasanya petugas tol setiap sebulan sekali mengadakan sosialisasi kepada masyarakat terkait himbauan hewan masuk tol tersebut.

“Semenjak ada penyuluhan ini jadi lebih paham lagi sih mengenai aturannya, penjagaan juga jadi kami perketat, karena lebih sadar bahaya dan lumayan untuk ganti ruginya, biasanya sore sudah kami giring masuk kembali ke kandang agar lebih aman,” ucapnya.

“Kalau untuk pagar pembatas jalannya sendiri sih sudah dipasang oleh pihak pengelola tol, tapi kejadian hewan menerobos biasanya terjadi kalau situasi yang tidak terkendali misalnya pas musim kawin terus kebutuhan mereka tidak terpenuhi, tingkat agresivitas jadi lebih tinggi, khususnya untuk hewan-hewan yang berukuran besar seperti gajah, kerbau, sapi dan sejenisnya yang bisa menerobos pagar pembatas berlapis yang sudah disiapkan,” tutur Rusdi, penjaga hewan ternak di Tol Pekanbaru-Dumai,” ujar dia lagi.

Hutama Karya juga mengimbau pengguna jalan tol yang melihat hewan ternak atau hewan liar masuk ke jalan tol untuk tidak panik dan segera menurunkan kecepatan berkendara secara perlahan, tidak membunyikan klakson karena akan membuat hewan terkejut dan panik, mengamankan diri dengan menepi ke jalur kiri dan kembali melanjutkan perjalanan jika keadaan terlihat sudah aman

“Serta menghubungi call center jalan tol terdekat untuk melaporkan kejadian tersebut petugas tol.” kata Tjahjo Purnomo, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.

Exit mobile version