Site icon Konstruksi Media

Kabar Terbaru Wacana Merger BUMN Karya

Ilustrasi BUMN Karya. Foto: Instagram/hutamakarya

Konstruksi Media – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal merombak perusahaan di sektor karya yang sakit. Nantinya, proses konsolidasi perusahaan BUMN dengan skala kecil dan memiliki kinerja keuangan buruk akan diserahkan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa untuk dilakukan merger.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, hal tersebut masih belum diketahui konsepnya. Persoalan merger atau tidak tergantung kondisi dari masing-masing BUMN setelah melakukan perbaikan.

“Belum tau, kita konsepnya belum tau. Nanti kalau misalnya merger, setelah permodalan dan sebagainya makin baik kita bisa saja tidak di Danareksa, bisa saja,” kata Arya di Kementerian BUMN Jakarta, Senin (8/5/2023).

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memastikan perusahaan BUMN di sektor infrastruktur dan karya akan dilakukan konsolidasi. Konsolidasi karya dipastikan akan terjadi, yang mana belum jadi keputusan.

“Tapi framework sepertinya yang ada di PPA Danareksa karena yang kecil-kecil, di merger,” ucap Erick, belum lama.

Baca juga: PLTS Nusa Penida Konsisten Pasok Energi Bersih Kelistrikan di Bali

Sementara, untuk perusahaan dengan skala besar seperti Hutama Karya (HK), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), hingga PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) masih dalam proses pengkajian.

“Sistemnya kepemilikan seperti HK dan Waskita, seperti Bank Mandiri punya BSI padahal di bawahnya merger, tapi keputusan ini belum terjadi,” jelasnya.

Erick mengatakan, proses konsolidasi akan disesuaikan dengan cetak biru (blueprint) dua tahun lalu yang diterbitkan Boston Consulting Group (BCG), direkomendasikan empat BUMN karya yang memiliki segmentasi berbeda sesuai dengan keahlian.

“Sebaiknya BUMN karya dari sembilan BUMN menjadi empat BUMN. Ada ekspertis di gedung dan lain-lain, jadi tidak semua atau palugada,” ucapnya.

Menurut dia, upaya konsolidasi BUMN karya akan dilakukan secara hati-hati agar tidak mengganggu proyek yang saat ini sedang berjalan atau bahkan agar tidak merusak kinerja.

“Jangan sampai merger dan konsolidasi menghambat pembangunan, kan mereka lagi tender. Ini yang kita jaga. Jangan sampai kontraproduktif yang justru menghambat perkembangan usaha. Mesti hati-hati,” ucapnya.

Baca artikel selanjutnya:

Exit mobile version