Konstruksi Media – Rio Tinto Group dan China Baowu Steel Group Corporation telah menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk menjajaki beberapa inisiatif termasuk mendirikan fasilitas baja ramah lingkungan di China dan Australia Barat.
Chief Commercial Officer Rio Alf Barrios mengatakan, MoU ini sebagai contoh penambang yang bekerja dengan pelanggan saat sektor baja, salah satu sumber emisi global terbesar, mencoba untuk mendekarbonisasi.
“Beijing telah berjanji bahwa industri baja China akan mencapai emisi karbon puncak pada tahun 2030, dan nol bersih pada tahun 2060,” kata Rio mengutip Bloomberg, Selasa (13/5/2023).
Baca juga: Motor Listrik ALVA CERVO, Lengkapi Gaya Hidup Modern
Ia mengatakan, pembuat baja berada pada pergeseran selama beberapa dekade, dari tanur sembur berbahan bakar batu bara yang mendominasi industri. Rintangan utama bagi penambang Australia seperti Rio adalah bijih mereka mungkin tidak cocok untuk tanaman yang bergantung pada hidrogen daripada batu bara.
“MoU ini bertujuan untuk mengatasi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh industri – mengembangkan jalur rendah karbon untuk bijih besi kadar rendah hingga menengah, yang menyumbang sebagian besar pasokan bijih besi global,” ujar Rio Alf Barrios.
Dalam MoU ini Rio dan Baowu sepakat untuk menjajaki sejumlah proyek bersama, antara lain:
- Sebuah pabrik besi tereduksi langsung percontohan di Cina
- Teknologi yang lebih baik untuk membuat pelet bijih besi bermutu tinggi dari bijih Australia
- Mengembangkan lebih lanjut teknologi Baowu untuk mengurangi emisi blast-furnace
- Mempelajari potensi pabrik besi rendah karbon di Australia Barat
Baca artikel selanjutnya: