Site icon Konstruksi Media

Pengembangan Sampah Plastik sebagai Bahan Konstruksi Berkelanjutan di Aceh

Pengembangan Sampah Plastik sebagai Bahan Konstruksi Berkelanjutan di Aceh. Foto: Istimewa

Konstruksi Media – Sampah atau limbah plastik memiliki permasalahan klasik, seperti tidak dapat diuraikan oleh mikroba dan tidak terdegradasi oleh tanah sehingga timbul masalah bagi lingkungan hidup. Selain itu, kebutuhan yang semakin meningkat seiring dengan meningkat jumlah populasi membuat penumpukan sampah semakin banyak.

Center of Excellence of Technology Natural Polymer and Recycle Plastics Universitas Malikussaleh, Zulnazri mengatakan, plastik hanya dapat dipakai satu kali atau disposible karena mengandung zat karsinogen dan zat flame reterdant, sehingga penumpukan semakin melimpah. Cara mengatasinya hanya dengan jalan daur ulang menjadi produk yang berguna dan bernilai ekonomis, salah satunya dijadikan sebagai komposit.

Center of Excellence of Technology Natural Polymer and Recycle Plastics Universitas Malikussaleh, Zulnazri. Foto: Istimewa

“Komposit merupakan material campuran dua bahan atau lebih yang memiliki kualitas dan nilai mekanis yang jauh lebih tinggi dibandingkan bahan tunggal. Bahan campuran yang digunakan dalam komposit berupa biomassa atau serat alam seperti serat tandan kosong kelapa sawit,” kata Zulnazri melalui keterangan tertulis, Selasa (28/11/2023).

Baca juga: Penilaian Tol Jakarta-Merak dan Serang-Panimbang, Utamakan Kenyamanan Pengguna

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh produksi sampah dari tahun 2021 sebesar 876 m3/hari, pada tahun 2022 terjadi peningkatan menjadi 1557 m3/hari. Jumlah ini terus meningkat dari tahun ke tahun.

Menurut dia, pengembangan limbah plastik di Aceh menjadi komposit sangat berpeluang untuk dijadikan sebagai material konstruksi untuk pembangunan yang berkelanjutan atau sustainable development.

“Limbah biomasa yang melimpah juga tersedia di Aceh, seperti TKKS, serat pinang, serat sabut kelapa, serat jerami padi, kulit kopi dan lain lain,” ujarnya.

Ia mengatakan, serat dapat dijadikan sebagai filer untuk menambah kekuatan komposit yang merupakan produk inovasi yang bernilai ekonomi tinggi. Plastik maupun serat alam ini merupakan potensi lokal yang belum ada sentuhan teknologi dengan baik.

“Sehingga diperlukan perhatian lebih serius dan dukungan segenap stakeholders agat impian besar kita dalam pembangunan yang sustainable terwujud,” ucap dia.

Aplikasi dari produk komposit antara lain:
– struktur bangunan seperti dinding, lantai, dan atap
– Materials For Manufacturing Car Dashboards
– Outdoor furniture such as chairs and garden tables
– Interior wals decoratuons
– Composites also make up more than 20% of the airframe

Exit mobile version