Site icon Konstruksi Media

PHR dan PNRE bangun PLTS 25 MW di WK Rokan

Konstruksi Media – Guna mendukung kegiatan operasional Wilayah Kerja Rokan, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama dengan Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Hal tersebut guna mendukung pengurangan emisi karbon dan mendukung target pemerintah untuk mempercepat transisi energi dan target bauran energi dari Energi Baru Terbarukan (EBT).

Groundbreaking tersebut dihadiri oleh Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina (Persero) Mulyono, Komisaris Pertamina NRE David Bingei, CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro, Direktur Utama PT PHR Jaffee A. Suardin, Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis Pertamina NRE Fadli Rahman, Direktur Proyek dan Operasi Pertamina NRE Norman Ginting dan Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus.

Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono mengatakan PLTS ini secara keseluruhan akan menempati lahan seluas 28,16 hektar yang berada di tiga lokasi yaitu Rumbai, Duri dan Dumai Camp dan diharapkan mampu menghasilkan 25 Mega Watt (MW).

“Proyek PLTS ini merupakan role model dan salah satu yang terbesar di Indonesia. PLTS yang diharapkan akan menghasilkan 25 MW ini merupakan bagian dari rencana Pertamina untuk mencapai 200 MW. Melalui pembangunan PLTS ini, WK Rokan memperoleh efisiensi sebesar USD 5 juta,” kata Mulyono, dalam keterangannya, (24/4/2022).

Baca Juga : Kunjungi Blok Rokan, Ini Pesan Sri Mulyani

Sementara, Dirut PHR Jaffee Suardin menambahkan tenaga surya sebagai salah satu energi baru terbarukan bukan sekedar tren global yang diadopsi di Indonesia melainkan upaya pemerintah dalam melakukan transisi energi.

Phr dan Pertamina NRE lakukan groundbreaking pembangunan PLTS di WK Rokan. Dok. Ist

“Transisi energi hijau yang berkelanjutan merupakan prioritas negara. PHR dalam hal ini turut berpartisipasi dalam mendukung target pemerintah melalui Grand Strategi Energi Nasional untuk mempercepat transisi energi dan target bauran energi EBT sebesar 23 % pada 2025 serta mencapai net zero emission di tahun 2060 dengan jangka menengah 29%-41% di tahun 2030,” ujar Jaffee.

CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro, mengatakan kerja sama strategis ini merupakan bentuk komitmen Pertamina Group untuk memulai transisi energi dari halaman sendiri dan berkontribusi terhadap program pemerintah.

“PLTS WK Rokan ini akan menjadi salah satu showcase energi bersih Pertamina di gelaran G20. Pertamina NRE akan terus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan,” paparnya.

Sebagai informasi, PHR dan Pertamina NRE telah menandatangani nota kesepahaman pada (15/4/2021) untuk rencana penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk wilayah kerja Rokan Pertamina.

Selain itu, Pertamina NRE dan PHR telah berkolaborasi bersama untuk melaksanakan studi kelayakan proyek tahap pertama yang terbukti tidak mengganggu keandalan sistem kelistrikan PHR. Proyek ini juga akan mengoptimalkan penggunaan komponen dalam negeri sesuai dengan ketentuan pemerintah terkait TKDN.

Sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina, PHR terus berpegang teguh pada komitmen untuk mengimplementasikan aspek environment, social and governance (ESG) dalam pengelolaan bisnisnya. Pertamina mengambil peran besar di presidensi G20 Indonesia dimana Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menduduki jabatan sebagai Chair of Task Force Energy, Sustainability, and Climate (ESC) dari Business 20 (B20), yaitu ruang dialog bisnis internasional yang menjadi bagian dari agenda penting G20.

Baca Artikel Selanjutnya :

Exit mobile version