Site icon Konstruksi Media

Produk Tanpa Emisi Karbon Buatan Tasblock

Konstruksi Media – PT Tasblock Industry Indonesia, salah satu perusahaan yang memiliki misi membuat lingkungan perkotaan lebih mudah diakses dan memiliki dampak baik pada keberlangsungan ekosistem alam. Selain itu, berkomitmen meningkatkan kualitas produksi untuk furniture jalan dan fasilitas umum tanpa merusak atau mengganggu lingkungan sekitar.

General manager PT Tasblock Industry Indonesia Oktay Pocan mengatakan, Tasblock merupakan perusahaan manufaktur komposit terkemuka, yang memiliki spesifikasi teknologi pencetakan produk komposit fiber bertekanan tinggi (compression moulding). 

“Permintaan terhadap produk utilitas tidak hanya dalam negeri melainkan juga datang dari negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan lainnya,” kata Oktay saat berbincang dengan Konstruksi Media di kantornya, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, produk buatan Tasblock sudah hadir lebih dari 30 tahun dan menjadi solusi untuk penataan kawasan yang dilakukan oleh pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta.

Tasblock, kata dia, berasal dari Turki. Saat itu, salah satu founder melihat pembangunan di sana menggunakan bahan baku konvensional seperti besi dan kayu. 

“30 tahun lalu founder kami (lulusan Chemical Engineering) berfikir bagaimana caranya menggantikan peran besi dalam membuat grill, manhole dan kayu untuk dibuat menjadi bangku-bangku taman. Sehingga muncullah ide untuk membuat grill, manhole dan ubin pemandu dari material komposit,” cerita Oktay. 

Menurut dia, produk Tasblock di Turki sudah digunakan untuk melaksanakan pembangunan kawasan perkotaan. Hal tersebut yang membuat sang owner memutuskan untuk memperkenalkan produknya hingga ke Asia.

“Produk tersebut kita berkembang dan sebelum tahun 2015 mulai mengenalkan produk ke berbagai negara di asia termasuk Indonesia, dan puncaknya pada 2015 Tasblock mendirikan pabrik di daerah Cikande, Banten,” ucapnya. 

Pada Tahun 2015 sampai 2016, kata dia, Tasblock melayani permintaan produk untuk wilayah Jabodetabek dan mulai merambah ke luar Pulau Jawa. Selain itu, pelanggan dari sektor pemerintahan  berkembang sampai ke BUMN,  swasta dan developer perumahan. 

Ia mengatakan, Tasblock sedang melakukan penetrasi ke bandara di Indonesia. Salah satunya, menyuplai beberapa produk ke Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara untuk tactile paving (ubin pemandu) dan bollard. Kemudian di Bandara Kualanamu Medan, Sumatera Utara.

“Mereka (bandara) masih sedikit menggunakan tactile paving. Kami sedang melakukan penetrasi ke beberapa segmen lainnya, tidak hanya infrastruktur gedung atau hunian, juga bandara. Terbaru kami juga akan melakukan penetrasi ke sektor otomotif dan oil and gas,” ucapnya.

Produk Tasblock Ramah Lingkungan

General Manager PT Tasblock Industry Indonesia Oktay Pocan mengatakan, Tasblock menggunakan bahan baku ramah lingkungan dan menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dan memiliki daya tahan produk untuk pasar global maupun lokal. 

“Kami memproduksi dan mengembangkan teknologi material bangunan ramah lingkungan untuk perumahan dan komersial. Kami juga memproduksi dan mengembangkan teknologi material untuk produk-produk infrastruktur seperti utilitas jalan (ubin pemandu, tiang bollard, bangku taman, tutup saluran, panel dekoratif, tiang lampu, kotak panel listrik) serta produk berkualitas lainnya dengan harga yang kompetitif,” ucapnya.

Baca juga: Inovasi Firecek untuk Dunia Fire Protection

Tasblock menyediakan dan mengembangkan elemen-elemen infrastruktur dengan berbahan dasar komposit, seperti utilitas jalan, furniture perkotaan dan bangunan pelengkap trotoar, yakni  ubin pemandu dan bangku. 

“Produk spesialis Tasblock untuk menjadikan penataan kawasan perkotaan enak dipandang mata melalui material ramah lingkungan, seperti ubin pemandu disabilitas, tiang bollard, bangku, tutup manhole, tempat sampah, lampu taman, panel dekoratif, tutup saluran, pagar, lantai decking, planter box dan lainnya,” ujar dia.

Produk Tanpa Emisi Karbon Buatan Tasblock. Foto: Istimewa

Ia mengatakan, ubin pemandu untuk disabilitas berwarna kuning dengan permukaan berupa lingkaran atau garis yang menonjol. Motif atau desain dan warna tersebut berguna untuk membantu penyandang saat berjalan di atasnya dengan merasakan permukaan tersebut.

Istimewanya, kata dia, ubin pemandu Tasblock telah mendapatkan rekomendasi dari Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional (GAUN) dalam pemilihan warna, desain dan bunyi pantulan yang ditimbulkan saat diketukkan dengan alat bantu navigasi penyandang disabilitas.

“Produk kami banyak digunakan di kawasan ibu kota, seperti  di stasiun kereta api, MRT dan LRT,” kata dia. 

Menurut Oktay, Tasblock berusaha memberikan kontribusi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk mendukung penataan kawasan perkotaan, terlebih produk yang dihasilkan buatan lokal bukan impor.

“Kami terus berusaha mensupport dan mengakomodir kebutuhan mereka yang belum ada sebelumnya. Kami mengupayakan agar penataan kawasan perkotaan yang ada di Indonesia dapat bersaing dengan kota-kota yang ada di kancah global,” ucapnya.

Ia mengatakan, untuk resin didapatkan dari produsen lokal. Sedangkan fiberglass masih menggunakan bahan material dari luar negeri.  

“Kedua bahan baku ini memang belum dapat diproduksi di dalam negeri. Akan tetapi saya lebih prefer ke dalam negeri jika dapat membuat material komposit sendiri,” ucap Oktay.

Tasblock, kata dia, mendorong produsen fiberglass dan resin untuk dapat melakukan produksi di dalam negeri.  Oktay mengatakan, pihaknya mereduksi kekurangan material konvensional yang menggunakan logam, beton, semen dan karbon yang cenderung tinggi. Kemudian, kata dia, terbesit ide untuk menciptakan produk baru dengan material komposit.

“Dengan material komposit ini sejalan dengan konsep green yang sedang dicanangkan oleh pemerintah. Kita peduli akan lingkungan, sehingga mengurangi penggunaan material konvensional yang dapat menghasilkan emisi karbon,” ujar Oktay.

Menurut dia, karakteristik produk yang dihasilkan oleh Tasblock tidak akan muncul karat seperti material besi.  Sementara itu, untuk segi kekuatan lebih mumpuni dibandingkan dengan material konvensional, dan dari segi berat lebih ringan daripada konvensional.

“Pembentukan sangat mudah, kita juga easy customizable, warna pun bisa di custom sesuai dengan permintaan pelanggan. Kita juga bisa memenuhi kebutuhan customer maupun standar-standar yang sudah ditentukan oleh nasional maupun internasional,” urainya.

Produk Tasblock, kata dia, ramah lingkungan dengan menggunakan material komposit yang dapat bertahan hingga lebih dari 20 tahun. Sebelumnya, misalnya bangku taman yang jika sebelumnya menggunakan kayu harus diganti setiap 1 atau 2 tahun sekali karena keropos,

“Belum lagi (menggunakan kayu), harus menebang berapa banyak pohon dan tidak ramah lingkungan. Kemudian, untuk penggunaan besi setidaknya harus menggunakan polymerization yang sangat panas lebih dari 200 derajat yang membutuhkan pasokan energi cukup besar. Tentunya hal seperti ini sangat berbeda dengan material yang digunakan seperti resin dan fiberglass yang hanya membutuhkan suhu panas kurang dari 200 derajat,” jelasnya.

Baca artikel selanjutnya:

Exit mobile version