Site icon Konstruksi Media

Progres Operasional Bendungan Sawarna, Kapasitas Tampung 71 Juta m3

Konstruksi Media – Bendungan Sadawarna yang memiliki kapasitas tampung 71 juta m3 akan memulai proses pengisian air atau impunding Bendungan Sadawarna pada bulan Oktober 2022. Selain itu, dilakukan pembersihan sisa pekerjaan, misalnya menyemprot endapan tanah di jalan akses bendungan.

“Semoga Bendungan Sadawarna bisa lebih bermanfaat utamanya untuk mengendalikan banjir di wilayah Subang,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melalui keterangan tertulis, Minggu (25/9/2022).

Basuki mengatakan, harus memperhatikan lansekap dengan lebih banyak menanam pohon endemik. Selain itu pekerjaan proyek diminta terus meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya operator bendungan agar pengoperasian bendungan bisa dilakukan sesuai prosedur dan terjamin keamanannya.

“Karena Bendungan Sadawarna ini bertipe urugan, tolong dimonitor betul pori-pori tanah pada timbunan main dam. Jangan sampai ada rembesan,” kata Basuki.

Konstruksi Bendungan Sadawarna mulai dikerjakan sejak kontrak November 2018 melalui dua paket pekerjaan, yakni Paket I Kerja Sama Operasi (KSO) PT Wijaya Karya-PT Daya Mulia Turangga-PT Barata Indonesia dengan progres pengerjaan hingga 22 September 2022 mencapai 97 persen dan Paket II dikerjakan KSO PT Nindya Karya-PT Adhi Karya dengan progres mencapai 96,5 persen.

Dengan total luas genangan 695,61 hektare, Bendungan Sadawarna berpotensi mereduksi banjir debit kala ulang Q25 sebesar 535 m3/detik menjadi 202 m3/detik yang dilalui Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara dengan tampungan banjir 26,37 juta m3.

Baca juga: 27 Ribu Rumah Subsidi Dapat Bantuan PSU Senilai Rp382 Miliar

Bendungan Sadawarna membendung DAS Cipunagara yang memiliki panjang 137 km mengalir dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara ke Laut Jawa, tepatnya di wilayah utara Jawa Barat.

Bendungan Sadawarna juga berpotensi untuk memasok irigasi lahan pertanian seluas 4.284 hektare di Kabupaten Subang sebanyak 2.517 ha dan Indramayu 1.767 ha untuk meningkatkan intensitas tanam petani. Manfaat lainnya adalah memasok air baku sebesar 1,20 m3 per detik untuk Kabupaten Subang, Indramayu, dan Sumedang serta potensi sumber tenaga listrik sebesar 2 MW.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bastari mengatakan Bendungan Sadawarna didesain dengan mengedepankan prinsip-prinsip infrastruktur berkelanjutan. Bendungan ini dilengkapi embung kecil sebagai sistem pengelolaan air limpasan dengan mengadopsi konsep natural pond for water treatmen.

“Nanti pengolahan air dilakukan secara natural dengan menggunakan chamber-chamber untuk menangkap air limpasan untuk disaring dan diendapkan secara biologis. Kemudian di dasar kolam menggunakan under gravel treatment, sehingga air tetap jernih,” ucapnya.

Baca artikel selanjutnya:

Exit mobile version