Site icon Konstruksi Media

Proyek MRT, Terapkan Konstruksi Digital Dengan Teknologi Tinggi

Mau tidak mau MRT Jakarta sebagai bagian dari modern construction industri di Indonesia harus adopt system ini

William Sabandar, Dirut PT MRT Jakarta.

Konstruksi Media – PT MRT Jakarta (Perseroda) mulai menerapkan konstruksi digital pada proyek infrastruktur yang saat ini sedang digarapnya.

Saat ini, model konstruksi yang memanfaatkan teknologi digital tersebut sedang berkembang sesuai revolusi industri 4.0.

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar mengatakan, pembangunan infrastruktur di era revolusi industri 4.0, proses konstruksi juga mau tidak mau harus mengadopsi pendekatan berbasis digital. Sehingga tren otomasi, cyber system hingga pertukaran data antar industri jadi komponen tak terpisahkan.

“Dunia konstruksi bergerak dari pendekatan konvensional menjadi pendekatan basisnya adalah digital. Mau tidak mau MRT Jakarta sebagai bagian dari modern construction industri di Indonesia harus adopt system ini,” ujar William Sabandar dalam webinar, beberapa waktu lalu.

Mendasari definisi yang dibangun oleh McKinsey & Company, William mengatakan, konstruksi digital memiliki beberapa komponen. Pertama, konstruksi tersebut menggunakan teknologi survei dan geospasial berdefinisi tinggi atau sering disebut high definition (HD).

“Termasuk penggunaan three dimension laser, scanning and drone. Jadi kita sekarang sudah menggunakan teknologi yang sangat maju dalam survei dan ini sudah kita lakukan di MRT jakarta baik di atas maupun di bawah tanah,” paparnya.

Adapun komponen kedua, dia melanjutkan, proses pemodelan konstruksinya juga dilakukan melalui teknologi building information modelling. Proses ini diintegrasikan dengan berbagai aspek seperti efisiensi dalam biaya hingga energi dan manajemen fasilitas.

“Dalam kaitan pemodelan konstruksi melalui building information modelling dan ini diintegrasikan dengan berbagai aspek, scheduling, cost, sustainability, energy efficiency dan data asset and facility management,” tegas dia.

Ketiga, William mengungkapkan, terkait kolaborasi dan mobilitas digital, yakni dengan memanfaatkan teknologi digital dalam hal integrasi proses bisnis, alur kerja dan koordinasi ke dalam satu platform atau aplikasi.

“Keempat adalah Ineternet of Thing, kita sering mendengar ini, atau aplikasi internet dalam berbagai bidang kehidupan dan yang terakhir, Kelima, adalah inovasi terkait material dan metode konstruksi,” ucap William.

Hingga saat ini, PT MRT Jakarta sedang menggarap proyek MRT Jakarta Fase 2A. Dalam Contract Paket (CP) 201 yang meliputi pembangunan Stasiun Thamrin, Stasiun Monas dan juga tunneling atau terowongan dari Bundaran HI sampai Harmoni, pihaknya mengungkapkan progres fisik telah mencapai 15,36 persen. ***

Exit mobile version