Site icon Konstruksi Media

Proyek Tol Cikunir-Ulujami Dibidik Adhi Karya

Tahun ini kami sedang ikut tender investasi untuk jalan tol JORR Express dan diharapkan akhir tahun ini juga kami ikut proses pengadaan konstruksinya.

Suko Widigdo, Direktur Operasi 1 Adhi Karya.

Konstruksi Media – PT Adhi Karya Tbk membidik proyek  jalan tol JORR Express ruas Cikunir-Ulujami.

Proyek itu diharapkan bisa menjadi penyumbang pencapaian target kontrak baru senilai Rp 24 triliun pada tahun ini.

Direktur Operasi 1 Adhi Karya Suko Widigdo mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengikuti sejumlah tender jalan tol JORR Express.

“Tahun ini kami sedang ikut tender investasi untuk jalan tol JORR Express dan diharapkan akhir tahun ini juga kami ikut proses pengadaan konstruksinya,” ujar Suko dalam konferensi pers, kemarin.

Adapun, ADHI bersama PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) dan PT Acset Indonusa Tbk. tergabung dalam konsorsium Jakarta Metro Expressway dalam proyek tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami. 

Proyek tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami ini bakal memakan investasi yang besar dengan nilai proyek Rp21 triliun. 

Baru-baru ini, Suko menambahkan, Adhi Karya juga sudah mendapatkan kontrak pekerjaan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) paket 5A.

ADHI juga telah memperoleh kontrak dan melakukan konstruksi proyek MRT CP201 dari Bundaran HI sampai Juanda. Progres saat ini sedang dilakukan pengerjaan Stasiun Thamrin-Sarinah dan berlanjut ke Stasiun Monas.

Sedangkan untuk proyek MRT  CP202, ADHI sudah memasukkan proposal teknis pada bulan lalu. “Saat ini sedang dalam tahapan negosiasi untuk menyelesaikan proposal komersialnya. Kami harapkan di bulan Juli nanti mudah-mudahan sudah ada hasil negosiasi,” ungkap Direktur Operasi 2 ADHI Pundjung Setya Brata.

Secara keseluruhan, hingga April 2021, ADHI sudah mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 3,6 triliun (di luar pajak). Perolehan tersebut setara 15% dari target yang ditetapkan sebesar Rp 24 triliun di 2021. 

Jika dirinci kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru per April 2021 meliputi lini bisnis konstruksi & energi sebesar 89%, properti sebesar 10% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. 

Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 29%, jalan dan jembatan sebesar 29%, serta proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api, dan proyek-proyek EPC sebesar 42%.

Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari Pemerintah sebesar 70%, BUMN sebesar 22%, sementara Swasta/Lainnya sebesar 8%. ***

Exit mobile version