Site icon Konstruksi Media

PUPR Sebut Pembangunan Bendungan Sadawarna Capai 83 Persen

Konstruksi Media – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan pembangunan Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat saat ini progres konstruksi sudah 83% dan ditargetkan rampung pada tahun 2022.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bendungan tersebut untuk mewujudkan ketahanan air dan ketahanan pangan nasional.

Selain itu, lanjutnya, pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku dan pengendalian banjir.

“Pembangunan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” papar Basuki dalam keterangannya, Sabtu, (14/5/2022).

Pembangunan Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat saat ini progres konstruksi sudah 83% dan ditargetkan rampung pada tahun 2022. Dok. Ist

Sementara, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Kementerian PUPR Bastari menjelaskan, Bendungan Sadawarna merupakan salah satu Program Strategis Nasional di bidang Sumber Daya Air. Bendungan ini mampu menampung 44,61 juta m3 untuk mensuplai irigasi seluas 4.284 hektare di Kabupaten Subang dan Indramayu.

Baca Juga : Dua Jembatan di Yogyakarta Selesai Dibangun PUPR

“Diharapkan suplai air irigasi dari Bendungan Sadawarna dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun,” terang Bastari.

Ia menambahkan, Bendungan Sadawarna juga dipersiapkan untuk memasok air baku sebesar 0,36 hingga 1 m3/detik untuk Kawasan Pelabuhan Patimban dan Pantura Jawa Barat, khususnya Kabupaten Subang, Indramayu, dan Sumedang, serta memiliki potensi sumber pembangkit listrik sebesar (PLTA) sebesar 2 MW.

Dia menjelaskan, Bendungan Sadawarna membendung Daerah Aliran Sungai Cipunagara yang memiliki panjang 137 Km mengalir dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara ke Laut Jawa, tepatnya di wilayah utara Jawa Barat. Dengan luas genangan 670 hektar, bendungan ini berpotensi mereduksi banjir di 3 kabupaten yang dilalui DAS Cipunagara yakni Subang, Sumedang, dan Indramayu sebesar 26,90 m3/detik.

“Bendungan Sadawarna dibangun sejak dimulainya kontrak pada November 2018 dan ditargetkan selesai Agustus 2022. Pembangunannya dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR dengan total biaya APBN sebesar Rp1,9 triliun,” katanya.

Sebagaimana diketahui, pembangunan Bendungan Sadawarna dikerjakan dalam dua paket. Paket I oleh Kerja Sama Operasi (KSO) PT. Wijaya Karya – PT Daya Mulia Turangga – PT Barata Indonesia dengan nilai kontrak sebesar Rp1 triliun. Sedangkan Paket II dikerjakan KSO PT. Nindya Karya – PT Adhi Karya senilai Rp907,6 miliar.

Baca Artikel Selanjutnya :

Exit mobile version