Site icon Konstruksi Media

Rampung 2023, Abipraya Kebut Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi

Konstruksi Media – PT Brantas Abipraya (Persero) berkontribusi membangun Bendungan Sepaku Semoi di Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai penunjang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Bendungan yang berada di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara ini memiliki luas kurang lebih 378 hektar, diprediksi akan rampung pada awal tahun 2023.

“Pembangunan bendungan ini adalah salah satu bukti komitmen kami dalam mendukung ketahanan air dan pangan nasional. Saat ini progres sekitar 45%, Bendungan Sepaku Semoi ini memiliki daya tampung 11 juta meter kubik dengan debit air 2.500 liter per detik,” kata Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Miftakhul Anas mengutip keterangan pers yang diterima Konstruksi Media, Selasa (17/5/2022).

Ia mengatakan, Bendungan Sepaku Semoi yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) ini akan menambah pasokan air baku untuk wilayah Balikpapan dan Penajam Paser Utara. Bendungan yang mulai konstruksi pada Juli 2020 ini memiliki luas genangan kurang lebih 280 hektar, sehingga saat musim kemarau dapat menyuplai air. Jadi masyarakat tak perlu mengalami kekeringan di area persawahan, pasalnya hal ini dapat meningkatkan produktifitas pertanian.

“Adanya bendungan ini dapat mengendalikan banjir dengan mereduksinya sebesar 55% di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Tengin,” ucap Anas.

Bendungan Sepaku Semoi memiliki tinggi bendungan 25 meter  dan panjang 450 meter dengan tipe bendungan urugan tanah homogen. Nantinya, bendungan ini berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata di Kalimantan Timur.

Rampung 2023, Abipraya Kebut Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi. Foto: Dokumentasi Brantas Abipraya

Untuk informasi, selain sedang merampungkan Bendungan Sepaku Semoi, Brantas Abipraya juga sedang mengerjakan beberapa proyek bendungan dan irigasi yang menjadi PSN, di antaranya bendungan tertinggi di Indonesia yaitu Bendungan Bener yang terletak di Purworejo-Jawa Tengah, Bendungan Semantok di Nganjuk, Jawa Timur yang bakal menjadi bendungan terpanjang se-Asia Tenggara, serta Bendungan Ciawi di Jawa Barat yang merupakan bendungan kering pertama di Indonesia.

Baca juga: Bendungan Sepaku Semoi Bakal Cukupi Air Baku IKN

Selain memberi nilai tambah untuk daerah sekitar bendungan yang dibangun Brantas Abipraya, karya infrastruktur sumber daya air yang sedang dikerjakan dan telah dirampungkan ini adalah jawaban dari tantangan climate change atau perubahan iklim yang dihadapi saat ini. Seperti diketahui hal ini membuat terjadinya kekurangan air pada musim kemarau yang berkepanjangan dan curah hujan tinggi yang dapat mendatangkan bencana banjir.

Tak hanya membesut bendungan-bendungan dengan infrastruktur yang unggul, lewat anak usahanya yaitu Brantas Energi (BREN), Brantas Abipraya turut mendukung pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Indonesia melalui pembangunan dan pengoperasian beberapa PLTM dan PLTS.

Selain itu terdapat beberapa PLTM yang telah dibangun oleh Brantas Abipraya dan telah beroperasi antara lain PLTM Padang Guci-1 3X2 MW, PLTM Sako-1 2X3 MW, PLTM Padang Guci-2 2X3,5 MW dan PLTS Gorontalo sebesar 2 MWp. BUMN konstruksi ini lewat BREN menargetkan mampu mengoperasikan PLTM Maiting Hulu-2 di Toraja Utara, Sulawesi Selatan, pada tahun ini.

Brantas Abipraya berkolaborasi bersama PT Wika Industri Energi menunjukkan semangat sinerginya melalui pembangunan PLTS terapung di bendungan-bendungan Barang Milik Negara (BMN) pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Pembangunan bendungan dan pembangkit listrik menjadi sangat penting, ini merupakan bukti Brantas Abipraya selalu hadir untuk Indonesia dalam mempersiapkan infrastruktur guna mendukung Pemerintah dalam mengatasi tantangan perubahan iklim global. Melalui bendungan kita dapat berkontribusi dalam meningkatkan produktifitas pertanian, memudahkan masyarakat sekitar dalam memperoleh air bersih, serta meningkatkan perekonomian masyarakat,” ucap Anas.

Baca artikel selanjutnya:

Exit mobile version