Site icon Konstruksi Media

Sah! PII dan EA Sepakati Perjanjian MRA di Kedubes RI untuk Australia

Konstruksi Media – Acara penandatanganan Mutual Recognition Agreement (MRA) atas Professional Engineering Services antara Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan The Engineers Australia (EA) sukses digelar di Kedutaan Besar Indonesia untuk Australia di Canberra, Jumat (30/6/2023).

Adapun yang menandatangani MRA atas nama PII ialah Ketua Umum PII Dr. Ir. Danis Hidayat. Sementara mewakili CEO EA yaitu General Manager, Professional Standards EA Ms. Bernadette Foley.

Jadi, mulai hari ini baik PII maupun EA akan memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Diharapkan, keduanya dapat bekerja sama untuk menjalankan program bergengsi tersebut.

Dalam sambutannya, Dr. Ir. Danis menyebutkan, milestone penting pada proses penyusunan dokumen MRA ini dimulai pada Juli 2022 lalu, di mana PII memulai diskusi MRA dengan pihak katalis yang telah mendukung PII & EA.

Baca juga: Hari Ini, PII Perwakilan Luar Negeri Dilantik dari Canberra Australia

Katalis dipimpin oleh Moekti Prasetiani Soejachmoen dan timnya yang memfasilitasi dan mengkoordinasikan pertemuan dengan EA & PII, juga Bernie dan Pawel dari pihak EA serta Habibie Razak dan Andi Taufan dari pihak PII.

Dr. Danis melanjutkan, berdasarkan hasil komunikasi online sejak Maret 2023 lalu, tindak lanjutnya adalah tim PII melakukan kunjungan ke EA National Office di Canberra untuk membahas lebih detail draft MRA terkait jasa Insinyur Profesional.

“Dan di sinilah kita sekarang, PII sangat senang bahwa penantian kita menghasilkan sesuatu yang luar biasa yakni penandatanganan MRA kita,” kata Dr. Danis dalam keterangannya diterima Konstruksi Media di Jakarta, Jumat (30/6/2023).

Dr. Danis meyakini kedua negara akan mendapat manfaat dari MRA ini dalam konteks Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA).

Ia melanjutkan, dalam hal Program Mobilitas Insinyur, bagi PII sendiri ini adalah kesempatan besar untuk mendorong Insinyur Indonesia untuk bekerja dan berpraktik keinsinyuran di luar negeri.

“Yaitu Australia, negara tetangga yang akan menjadi tujuan pertama mobilitas Insinyur Indonesia,” ujarnya.

“Kami juga ingin menginformasikan bahwa kemarin di kantor EA, kami melantik Insinyur Indonesia yang bekerja di Australia, Ir. Ferry Haryono sebagai Ketua & Ir. Perdana Ainianta sebagai Sekretaris bersama tim lainnya untuk mengelola PII Chapter Australia,” ucap Dr. Danis menambahkan.

Adapun tujuan didirikannya PII International Chapter ini adalah untuk menjembatani komunikasi PII dan EA secara menyeluruh serta mempermudah interaksi intens keduanya.

Ke depan, keduanya akan berbagi lebih banyak informasi tentang bagaimana mempersiapkan Insinyur Indonesia untuk bekerja dan bisa praktik Keinsinyuran di Australia, serta memperluas berbagi pengetahuan.

“Untuk mempelajari praktik terbaik Australia sebagai bangsa dan EA sebagai organisasi profesional terkait dengan transisi energi, ekonomi sirkular, digitalisasi dan otomasi, revolusi industri kesehatan, program hilirisasi industri, infrastruktur yang tangguh dan berkelanjutan, serta isu-isu global kontemporer lainnya,” kata Dr. Danis kepada Dubes Indonesia Dr. Siswo Pramono.

Untuk diketahui, penandatanganan dipandu oleh Duta Besar RI untuk Australia H.E. Dr. Siswo Pramono dan disaksikan oleh Perwakilan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Arjuna Nadaraja, Direktur untuk Professional Services and Mutual Recognition Unit Jonathan Gilbert, Direktur Bagian Ekonomi dan Perdagangan Indonesia Anker Bradersen – Chairman of APEC Agreement.

Baca juga: 3 Tokoh Insinyur Sipil Diabadikan sebagai Nama Jalan Tol

Jumat siang waktu Australia tadi sebelum acara penandatanganan MRA, Ir. Habibie Razak dan Ir. Andi Taufan Marimba juga mendapatkan kehormatan diterima sebagai Fellow Member of Engineers Australia, di mana sertifikat diserahkan langsung oleh General Manager Professional Standards, Engineers Australia Bernadette Foley.

PII adalah organisasi profesi keinsinyuran yang diberi mandat oleh UU 11/2014 untuk melaksanakan pembinaan profesi keinsinyuran di Indonesia. PII mulai mendapatkan pengakuan internasional dengan menjadi anggota ASEAN Federation of Engineering Organization (AFEO) sejak tahun 1985.

Mulai tahun 1998, AFEO memulai misi yang sangat penting dengan tujuan untuk mempelopori dan memfasilitasi mobilitas para insinyur di Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN, yaitu AFTA dengan pembentukan ASEAN Engineers Register yaitu AER. Hal ini sejalan dengan AFAS AFTA – program untuk liberalisasi layanan profesional di ASEAN guna mempersiapkan globalisasi di bawah prakarsa Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Saat ini AFEO beranggotakan 10 orang dari masing-masing Organisasi Profesi Keinsinyuran ASEAN yang terdiri dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Institution of Engineers, Malaysia (IEM), Philippine Technological Council (PTC), Institution of Engineers Singapore (IES) dan Engineering Institution of Thailand di bawah H. M. the King Patronage (EIT) ke sembilan (9) pada tahun 2001 dengan masuknya Pertubuhan Ukur, Jurutera dan Arkitek (PUJA) Brunei 1984, Vietnam Union of Science and Technological Associations (VUSTA) pada tahun 1998, Myanmar Engineering Society pada tahun 2000 dan Board of Engineers Cambodia (BEC) pada tahun 2001. Keanggotaan penuh sepuluh orang dicapai ketika Lao P.D.R diterima pada tanggal 3 September 2002.

Conference of AFEO (CAFEO-41) tahun ini akan berlangsung di Bali pada tanggal 21–23 November 2023 yang dituanrumahi PII dan Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, IPU sebagai Ketua AFEO.

Selain itu, PII juga menjadi anggota The International Engineering Alliance (IEA) dan menjadi anggota APEC Engineers Agreement sejak tahun 2002. PII juga menjadi anggota World Federation of Engineering Organization (WFEO) dan aktif mempromosikan mobilitas keinsinyuran dan layanan profesional secara global.

Baca artikel lainnya:

Exit mobile version