Site icon Konstruksi Media

Telkom University Hasilkan Lulusan yang Berdaya Saing

Konstruksi Media – Telkom University (Tel-U) berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang memilik daya saing untuk masuk ke dunia kerja.

Salah satu perguruan tinggi yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, itu juga telah beberapa kali menduduki peringkat pertama Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia serta masuk jajaran Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia.

Prof. Dr. Adiwijaya mengungkapkan, Telkom University memiliki visi untuk menjadi research and entrepreneurial university pada tahun 2023, yang berperan aktif dalam pengembangan teknologi, sains, dan seni berbasis teknologi informasi.

“Artinya kita sudah desian milestones apa yang harus kita capai setiap tahunnya, dari mulai 2018, 2019 hingga 2023. Pencapaian visi itu bagi kami sangat penting, tetapi selain visi harus dibarengi dengan prestasi. Mengapa demikian, karena dengan prestasi yang pertama akan menambah percaya diri dari civitas akademika untuk mencapai visi itu,” ungkap Adiwijaya saat berbincang dengan Konstruksi Media di kantornya, Gedung Rektorat Telkom University, Bandung, Jumat, (15/7/2022).

Dia melanjutkan, dalam mencapai milestones tersebut jangan lupa trust (kepercayaan) dari stakeholder, baik masyarakat, lembaga pemerintahan, lembaga/instansi dan lainnya. Hal itu sangat penting karena kepercayaan tersebut hanya bisa diperoleh melalui prestasi yang diberikan kepada civitas akademika di Tel-U.

“Visi harus kita kejar, tetapi itu harus dibarengi dengan prestasi, untuk mendapatkan kepercayaan diri dari seluruh customer maupun stakeholder,” tuturnya.

Telkom University Cetak Lulusan Yang Berdaya Saing. Dok. Ist

Selain itu, Tel-U juga memiliki misinya untuk menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berstandar internasional berbasis teknologi informasi. Juga melakukan pengembangan, menyebarluaskan dan menerapkan teknologi, sains, dan seni yang diakui secara internasional. Serta memanfaatkan teknologi, sains, dan seni untuk kesejahteraan dan kemajuan peradaban bangsa melalui pengembangan kompetensi entrepreneurial.

“Dengan salah satu tujuannya yakni menghasilkan lulusan terbaik yang memiliki daya saing global dan menghasilkan produk inovasi yang bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui pengembangan budaya entrepreneurial,” urainya.

Prof Adi menambahkan, research and entrepreneurial yang dijalankan oleh Telkom University yakni berdasarkan arahan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan berdasarkan klasterisasi.

Baca Juga : Pertama di Indonesia, Google Berikan Beasiswa untuk Civitas Akademika Telkom University

“Penelitian yang dilakukan oleh Tel-U termasuk dalam klaster mandiri yang merupakan level tertinggi klaster yang ada di Kemendikbudristek. Klaster mandiri ini kita sudah bisa melakukan pengelolaan keuangan secara mandiri. Artinya kepercayaan ini harus dibalas dengan hasil penelitian yang bisa memberikan benefit, tidak hanya untuk penelitinya, akan tetapi lebih luas untuk kemajuan bangsa ini,” imbuhnya.

“Penelitian itu harus sampai bergeser ke inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat. Penelitian yang dilakukan oleh Tel-U tidak hanya cukup sampai publikasi saja, melainkan harus sampai ke inovasi-inovasi yang bisa bermanfaat kepada masyarakat,” sambung Prof Adi.

Dengan begitu, katanya, nanti akan muncul perusahaan perintis pemula alias startup besutan mahasiswa maupun para alumni. Sekaligus, startup ini juga menjadi targetnya dalam meningkatkan pengetahuan bisnis dan teknologi yang ada di kampus.

Alhamdulillah, saat ini sudah lebih dari 40 startup yang sudah bisa menghasilkan atau memberikan kontribusi ekonomi untuk bangsa Indonesia. Salah satunya yakni Aruna.id yang merupakan startup milik alumni Tel-U dari Fakultas Management yang berusaha mewujudkan ekosistem perikanan dan perdagangan hasil laut yang adil dengan menggunakan teknologi,” bebernya.

Dikatakan olehnya, Aruna.id telah mendapatkan banyak kepercayaan stakeholder salah mendapatkan pendanaan yang disokong dari dalam dan luar negeri.

“Menumbuhkan kepercayaan itu tidak mudah, harus melalui proses inkubasi dan seterusnya, maka nya kita ada yang namanya Bandung Technopark untuk pengembangan inovasi yang seharusnya,” tuturnya yang juga pernah memegang kendali Bandung Techno Park,

Alhamdulillah, kita mendapatkan penghargaan sebagai Universitas dengan Manajemen Inovasi terbaik. Ini artinya kepercayaan itu lagi-lagi harus dibalas sebagai amanah untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh sivitas akademika dan memberikan kontribusi ekonomi,” jelas Adiwijaya.

Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya. Dok. Ist KM

Kerjasama Pengembangan Metaverse di Indonesia

Dia menjelaskan dunia sekarang itu kompleksitas sudah begitu tinggi, tidak mungkin orang hanya bekerja disatu disisi saja, kolaborasi itu adalah satu keniscayaan.

Kolaborasi yang dilakukan oleh tiga fakultas di Tel-U itu Fakultas Industri Kreatif, Fakultas Ilmu Terapan, dan Fakultas Informatika menghasilkan apa yang telah diharapkan yakni Metaverse.

“Kami tidak berhenti disitu, kami memiliki komitmen kerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dalam membangun metaverse untuk Indonesia. Selain itu, Tel-U juga sudah memiliki komitmen kerja yang tertuang dalam MoU sama dengan Meta Facebook yang ditandatangani di Barcelona, Spanyol, yang dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika,” jelasnya.

“Dengan Telkom kita akan melihat posisi geografis IKN Nusantara seperti apa dan dalam waktu dekat akan berkunjung ke IKN Nusantara. Bila perlu metaverse nya sudah jadi dulu, sehingga lebih memacu semangat mewujudkan itu semua. Kami akan mentransformasikan itu menjadi metaverse,” trangnya.

Sejalan dengan visi tersebut, Tel-U menjadi salah satu perguruan tinggi yang pertama di Indonesia yang melakukan wisuda secar metaverse. Di mengatakan, ide wisuda metaverse ini berangkat dari adanya permainan secara digital yang mengharuskan kita jalan dari satu tempat ke tempat lain, yakni Pokemon Go. Dalam dunia digital itu ada dua hal yang harus diperhatikan pertama yakni Augmented Reality (AR) dan kedua yaitu Virtual Reality (VR).

Kedua perangkat tersebut secara teknis merupakan jendela ke ruang kehidupan baru yakni Metaverse. Augmented Reality, merupakan menghadirkan sosok digital kedalam kehidupan nyata. Sementara, Virtual Reality merupakan seolah-olah masuk ke dalam permainan digital.

“Metaverse merupakan gabungan keduanya yakni antara Audmented Reality dan Virtual Reality,” tutupnya.

Baca Artikel Selanjutnya :

Exit mobile version