Site icon Konstruksi Media

Wajah Baru Stasiun Tebet, Anies: Ini Bukti Kolaborasi

Konstruksi Media – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan penataan stasiun tahap kedua di Stasiun Tebet dan Stasiun Palmerah, Jakarta. Kedua stasiun ini akan menjadi integrasi transportasi di Jabodetabek.

Anies Baswedan memastikan, penataan stasiun itu dikerjakan secara kolaboratif bersama pihak terkait lainnya. Penataan itu diperlukan untuk meningkatkan layanan yang lebih baik kepada masyarakat.

“Ini membuktikan bahwa kolaborasi bila dikerjakan dengan serius dan sampai tuntas dia menghasilkan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat,” kata Anies saat acara Peresmian Penataan Kawasan Stasiun Tahap 2 yang ditayangkan di Youtube Jaklingko Indonesia, Rabu (29/9/2021).

Revitalisasi stasiun tahap kedua dijalankan berdasarkan perjanjian kerja sama (PKS) Pemprov DKI Jakarta dengan PT KAI dan PT MRT. Selain Stasiun Tebet dan Palmerah, stasiun lainnya yang masuk ke proyek revitalisasi tahap kedua adalah Stasiun Gondangdia, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Kota Jakarta.

“(Stasiun Tebet) ini adalah stasiun ke-6 yang alhamdulillah berhasil dituntaskan. Jadi diharapkan modernisasi terjadi lengkap,” ujarnya.

Secara penampilan, kata Anies, stasiun Tebet amat berbeda. Terlebih, jelasnya, Menteri BUMN lahir dan besar di kawasan Tebet.

“Beliau tumbuh besar di Gudang Peluru. Pak Tiko (Wakil Menteri BUMN) juga. Jadi ini memori lama Bapak-bapak dan anak-anak menyaksikan ini,” imbuh Anies.

Selain itu, Anies menuturkan hari ini pihaknya juga meluncurkan proyek pembangunan jembatan penyeberangan multifungsi (JPM) dan revitalisasi Stasiun Sudirman. Anies meyakini, melalui proyek ini, Jakarta dapat menjadi cikal bakal kawasan transit oriented development.

“Di Jakarta kita sama-sama dorong dari pembangunan berbasis kendaraan bermotor menjadi pembangunan berbasis kendaraan umum, dari private vehicle oriented jadi transit oriented development. Nantinya pembangunan JPM Dukuh Atas ini akan menjadi simbol awal transit development oriented,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, jembatan penyeberangan multiguna (JPM) yang menghubungkan Stasiun LRT dan Stasiun KCI Sudirman segera dibangun di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Selatan. Direktur Utama PT MITJ Tuhiyat mengatakan pembangunan jembatan ini ditargetkan rampung pada 2022.

“Design feature yang kita lakukan dan sekarang ini sedang berproses dan harus selesai pada Juni tahun 2022. Jadi tahun depan LRT beroperasi, jembatan ini harus sudah ready ke publik,” kata Tuhiyat dalam dalam focus group discussion (FGD) virtual yang dilihat pada Minggu (1/8).

Tuhiyat menjelaskan jembatan ini juga memudahkan masyarakat mengakses kawasan transit oriented development (TOD). Untuk itu, jembatan sepanjang 265 meter itu akan dibangun track bagi pesepeda maupun jalur pedestrian. ***

Exit mobile version