Konstruksi Media – Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menjelaskan perkembangan terkini proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang merupakan proyek penugasan WIKA dan tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya.
“Dalam kaitannya dengan kereta cepat merupakan salah satu penugasan dari pemerintah yang diberikan kepada WIKA sejak tahun 2017, yang kita mulai kencang di sana,” kata Adityo melalui Public Expose Live 2022 WIKA, Selasa (13/9/2022).
“Dalam kaitannya dengan kereta cepat merupakan salah satu penugasan dari pemerintah yang diberikan kepada WIKA sejak tahun 2017, yang kita mulai kencang di sana,” ungkap Adityo dalam Public Expose Live 2022 WIKA, Selasa (13/9/2022).
Ia mengatakan, perseroan dan stakeholders kereta cepat lainnya melakukan diskusi berkesinambungan tentang dukungan yang akan diberikan pemerintah kepada WIKA. Namun, belum bisa dijelaskan lebih jauh mengenai hal itu.
Baca juga: Adhi Karya Kantongi Empat Paket Pembangunan IKN Nusantara
“Ke depan memang kita sedang berdiskusi secara berkesinambungan dengan stakeholders. Nanti akan ada dukungan pemerintah yang belum bisa kami sampaikan di sini, terkait posisi WIKA di kereta cepat,” ucapnya.
Menurut dia, tingkat likuiditas dan debt to equity ratio WIKA akan membaik dengan adanya dukungan dari pemerintah.
“Sehingga ke depan diharapkan tingkat likuiditas maupun tingkat debt to equity ratio-nya WIKA itu, kita melihat akan menurun secara bertahap seiring dengan dukungan pemerintah yang akan ada kepada Wijaya Karya,” ujar dia.
Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah proyek kereta cepat pertama di wilayah Asia Tenggara. Di proyek ini, WIKA memiliki porsi sebesar Rp15,54 triliun.
“Sampai dengan bulan Juli tahun 2022 progresnya mencapai 88,8% dan proyek ini ditargetkan untuk bisa selesai secara konstruksi di medio 2023,” jelasnya.
Baca artikel selanjutnya: