Site icon Konstruksi Media

Dampak Jalan Tol Trans Sumatera untuk Lini Ekonomi

Kontruksi Media – PT Hutama Karya secara tidak langsung memberikan kontribusi dalam peningkatan ekonomi daerah lewat pembangunan dan pengoperasian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Pertumbuhan positif ekonomi daerah di Sumatera terlihat pada pertengahan 2021 hingga triwulan III.

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,78% (YoY). Dampak dari pemulihan ekonomi global, khususnya di negara-negara mitra dagang dan juga konsumsi dalam negeri yang mulai menggeliat.

“Pada provinsi di mana ruas JTTS telah beroperasi, pemulihan ekonomi dapat terlihat dari telah tumbuhnya realisasi lalu lintas harian kendaraan yang melintasi jalan tol pada tahun 2021 jika dibandingkan pada tahun 2020,” kata Koentjoro, mengutip rilis yang diterima Kontruksi Media, Kamis (27/01/2022).

Menurut dia, bangkitnya lalu lintas kendaraan ini juga linier, jika dilihat secara pertumbuhan makro ekonomi. Misalnya Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar di Provinsi Lampung, pada Triwulan III 2021 mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 3,05% (YoY). Realisasi pertumbuhan tersebut tercatat lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan III 2020 yang tercatat terkontraksi 2,41% (YoY).

“Selain di Lampung, pertumbuhan ekonomi yang lebih besar juga terjadi di Provinsi Riau, terdapat Ruas Tol Pekanbaru-Dumai yang dikelola perusahaan. Pada triwulan III 2021 perekonomian Riau tumbuh 4,10% (YoY), melanjutkan pertumbuhan positif sejak triwulan I 2021,” kata Koentjoro.

Baca juga: Kabar Gembira, Hutama Karya Buka Peluang Investasi

Ia mengatakan, JTTS yang dibangun dan dioperasikan perusahaan memiliki peran yang cukup besar dalam pemulihan ekonomi, terutama dalam hal peningkatan konektivitas transportasi. Dengan tersambungnya simpul-simpul pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera, waktu tempuh dan biaya logistik akan mengalami penghematan yang cukup signifikan.

“Sebagai contoh, dengan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang telah tersambung dengan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, waktu tempuh dari Bakauheni di Provinsi Lampung menuju Palembang di Provinsi Sumatera Selatan mengalami penghematan selama 5 jam,” ucapnya.

Selain itu, kata Koentjoro, dengan beroperasinya Jalan Tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 132 km sejak September 2020, penghematan waktu tempuh yang dapat dihemat hingga 3-4 jam.

Menurut dia, JTTS yang menghubungkan Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera memberikan manfaat yang signifikan bagi berbagai industri, salah satunya industri logistik. Jalur logistik antarwilayah lebih lancar sehingga proses pendistribusian barang menjadi lebih cepat dan memangkas biaya angkutan.

Koentjoro mengatakan, dari sisi industri pariwisata juga sangat terbantu karena JTTS dapat mempermudah akses wisatawan menuju destinasi yang dituju yang ada di Pulau Sumatera.

Sesuai dengan cita-cita dibangunnya JTTS, yakni untuk pertumbuhan inklusif. Secara perlahan sektor perdagangan, hotel, dan restoran mulai berbagi peran dengan sektor manufaktur dan perkebunan ke depannya akan tumbuh di sekitar JTTS.

“Peningkatan mobilitas masyarakat antarkota dan desa juga diyakini ke depannya akan semakin meningkat, karena JTTS telah menghubungkan perkotaan dan pedesaan dalam suatu aglomerasi kesempatan kerja yang memberikan akses pada penduduk untuk meningkatkan kesejahteraannya,” jelas Koentjoro.

Baca artikel selanjutnya:

Exit mobile version