Site icon Konstruksi Media

Digitalisasi K3L Sukses Diterapkan di Proyek Jakarta International Stadium

Konstruksi Media – Proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang kini hampir rampung pengerjaannya, mematri sejumlah prestasi. Dalam hal capaian kinerja, proyek JIS membukukan tiga rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sekaligus.

Pertama, rekor untuk pengangkatan (Lifting) Struktur Atap Stadion dengan Bobot Terberat. Lalu, rekor stadion pertama yang menggunakan sistem atap buka-tutup. Terakhir, rekor MURI untuk  stadion green building dengan sertifikasi platinum pertama.

Proses lifting struktur atap stadion JIS terbilang fenomenal. Sebab atap yang diangkat merupakan struktur baja seberat 3.900 ton dengan bentang panjang 270 meter. Atap tersebut dirangkai di bawah lalu diangkat perlahan secara bersamaan dari 16 titik berbeda hingga mencapai ketinggian 70 meter.

Prosesnya tidak dilakukan sekaligus. Tetapi bertahap selama lebih dari dua pekan. “Setiap ketinggian tertentu, pengangkatan dihentikan dan dievaluasi,” kata Nur Achmad Eko S, Manajer SHE Proyek Jakarta International Stadium saat menjadi pemateri utama dalam webinar bertajuk Bedah Tuntas Pelaksanaan Digitalisasi K3L di Jakarta International Stadium yang diselenggarakan Komite K3L Persatuan Insinyur Indonesia (PII) bekerjasama dengan Tanri Abeng University, Sabtu (5/3/2022).

Keberhasilan lifting struktur atap stadion JIS mendapat tanggapan dari Ketua Umum Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia (PAKKI) Lazuardi Nurdin yang menjadi panelis dalam acara webinar tersebut. Dalam closing statement-nya, Lazuardi menyatakan bahwa keberhasilan tersebut merupakan keberhasilan Indonesia di bidang konstruksi.

“Proses lifting struktur atap stadion JIS dengan bobot 3.900 ton dan bentang 270 meter serta dilakukan secara bersamaan merupakan proses yang sangat tidak mudah dan merupakan pekerjaan yang sangat berisiko tinggi (very high risk). Keberhasilan lifting merupakan keberhasilan Indonesia dan bukan keberhasilan sektoral kontraktor semata. Jika salah dalam perhitungan, lalu terjadi kecelakaan, maka nama Indonesia dipertaruhkan,” kata pakar keselamatan konstruksi ini.

Selain menorehkan tiga rekor MURI bahkan rekor dunia untuk proses lifting atap stadion JIS, yang tak kalah mengagumkannya adalah bahwa selama proses pekerjaan, sama sekali tidak ada kecelakaan kerja yang terjadi alias zero accident.

Menurut Eko, hal ini bisa terlaksana berkat penerapan aspek safety yang amat ketat selama pekerjaan berlangsung. Eko mencontohkan, saat bekerja di ketinggian (working at high), sebelum para pekerja melakukan tugasnya terlebih dahulu ada petugas safety yang naik ke area kerja dan melakukan pengukuran kecepatan angin untuk memastikan area kerja dalam kondisi aman.

“Standarnya 10. Tetapi untuk area proyek JIS, standar minimal yang diperbolehkan adalah 7. Sebab jika di atas 7, maka udara kawasan Tanjung Priok tidak baik untuk kesehatan pekerja,” kata Eko yang juga menjabat sebagai Manajer QHSE Divisi I Gedung PT Wijaya Karya (WEGE).

Digitalisasi K3L di Proyek JIS

Pada kesempatan itu, lewat materinya yang berjudul “Pelaksanaan Digitalisasi K3L di Jakarta International Stadium,” Eko memaparkan tentang bagaimana pihaknya melakukan proses digitalisasi terhadap aspek K3L (SHE) di proyek JIS.

Implementasi sistem K3L proyek JIS dilakukan sesuai PDCA (Plan, Do, Check, Action). Sebelum implementasi dilakukan, pihaknya terlebih dahulu membuat perencanaan (Plan) melalui Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) dan Building Information Modelling (BIM).

Digitalisasi K3L dibenamkan di semua tahapan pelaksanaan (Do) untuk melaksanakan program kerja dan mencapai sasaran kerja, terutama melalui BIM. Dalam hal ini, proyek JIS menggunakan platform Autodesk BIM 360 Docs.

“Pembahasan metode kerja dan JSA (Job Safety Analysis, red) dilakukan pada platform BIM 360. Pembahasan metode kerja dilakukan oleh engineering, SHE, dan produksi KSO. Jika telah approved maka metode kerja dan JSA direlease untuk mendapat persetujuan eksternal (MK). Metode kerja dan JSA yang approved didistribusikan kepada PIC terkait di lapangan,” Eko membeberkan tahapan-tahapan yang harus dilakukan sebelum pekerjaan mulai dilakukan.

Lalu, apa manfaat BIM terhadap implementasi aspek K3L? “Dapat dilakukan perencanaan konstruksi lapangan dari sisi K3 pada platform BIM 360, dapat diperlihatkan kebutuhan dan obstacle apa saja terkait K3 di lapangan, dan dapat dijadikan sarana evaluasi dan masukan dari hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan di lapangan dari sisi K3,” Eko menjelaskan.

Setelah diterapkan di lapangan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengecekan (Check/C). Pada tahap ini dilakukan inspeksi oleh petugas SHE seperti pengukuran kecepatan angin di area kerja ketinggian tadi.

Pada tahap pengawasan (C), seluruhnya dilakukan secara digital dengan menggunakan berbagai piranti dan aplikasi digital saat ini semisal membangun komunikasi melalui WhatsApp (WA), dan sebagainya.

Eko mengakui, memang tidak mudah menyamakan persepsi tentang safety bagi sekitar 3.000 pekerja dengan beragam latar belakang pendidikan dan budaya yang terlibat dalam proyek pembangunan stadion JIS. “Digitalisasi pengaruhnya sangat signifikan terhadap pembentukan budaya safety di tempat kerja,” kata pria berkacamata ini.

Sebagaimana dikatakan Lazuardi, Indonesia patut bangga terhadap karya anak bangsa di proyek pembangunan stadion JIS. Struktur atap buka-tutup di stadion JIS yang menggunakan struktur atap baja setara dengan Stadion Santiago Bernabeu milik klub sepakbola Rea Madrid di Spanyol.

Hanya saja, stadion Real Madrid tersebut menggunakan struktur atap baja seberat 700 ton. Sedangkan struktur atap baja stadion JIS berbobot 3.900 ton dengan bentang panjang 270 meter.

Stadion JIS telah ditunggu-tunggu masyarakat Jakarta. Venue tersebut memiliki kapasitas tempat duduk sebanyak 82.000 penonton. (Hasanuddin)

Exit mobile version