Site icon Konstruksi Media

Hadapi Krisis Global, AKI: Industri Jasa Konstruksi Harus Bersinergi

Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) meminta industri jasa konstruksi harus bersinergi dalam menghadapi krisis global demi tercapainya visi Indonesia Emas tahun 2045. Dok. Ist Komed

Konstruksi Media – Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) mengungkapkan Pandemi Covid-19 dan perang Ukraina-Rusia sangat berdampak terhadap krisis global. Untuk itu, dirinya meminta industri jasa konstruksi bisa terus bersinergi dengan baik dan bersama-sama berfikir melakukan terobosan-terobosan.

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Umum AKI Djoko Sarwono dalam Regional Roadshow BuildTech Asia (BTA) di Hotel Grandhika Jakarta, Rabu, (30/11/2022).

“Kita betul-betul harus mengantisipasi bersama dalam mengatasi krisis global ini,” kata dia.

Dia mengatakan, krisis global ini akan sangat berdampak terhadap negara-negara yang tidak memiliki resources terutama sumber daya alam (SDA). Karena tanpa SDA mereka tidak akan bisa bertahan.

Ia menyebut, beberapa negara telah mengalami kebangkrutan akibat krisis global seperti Srilanka, Bangladesh dan Yunani.  Akan tetapi dirinya mengatakan bahwa Indonesia sangat beruntung tidak sampai mengalami nasib yang sama dengan negara yang mengalami kebangkrutan tersebut.

“Kita (Indonesia) sangat beruntung memiliki jumlah sumber daya alam yang melimpah, seperti ketahanan pangan, energi dan lainnya. Ke depan tinggal bagaimana kita meningkatkan infrastruktur untuk mengeksplor sumber daya alam yang kita miliki,” terang dia.

Dia menuturkan, seperti pembangunan kilang minyak dan gas untuk ketahanan energi, lalu pembangunan infrastruktur dan (bendungan) dan jalan raya untuk menghubungkan supply-chain dalam rangka untuk ketahanan pangan dan juga menjadi concrern sektor konstruksi.

Baca Juga : AKI Inisiasi Pembentukkan PU-BANGUN, Dukung Peningkatan Kualitas SDM Konstruksi

Di saat kondisi krisis, lanjutnya, tentu saja infrastruktur harus dibangun untuk menuju Indonesia emas tahun 2045 yakni Indonesia bermartabat berdaulat dan maju. Ditambah dengan adanya program pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang nilainya cukup signifikan yakni sebesar Rp 466 triliun sampai dengan 2044.

“Saya kira ini adalah peluang yang cukup menjanjikan bagi masyarakat di sektor konstruksi,” beber Djoko.

Dia menyebutkan tantangan industri konstruksi di Indonesia saat ini yaitu produktivitas individu yang masih rendah.

“Saat ini GDP per kapita kita adalah 4.135 dollar, padahal Indonesia termasuk di dalam G20 yakni negara dengan kekuatan ekonomi 20 terbesar di dunia. Kita sudah masuk dalam tahapan bonus demografi, di mana usia produktif kita sudah melebihi dari indealnya sampai tahun 2035. Namun jika kita tidak bisa meningkatkan produktivitas, kita akan terjebak pada middle income trap yaitu tidak bisa masuk ke dalam negara berpenghasilan tinggi,” jelas Djoko menambahkan.

Ia melihat produktivitas konstruksi mengikuti produktivitas individu Indonesia. Sebagaimana riset yang telah dilakukan bahwa produktivitas Indonesia masih sangat rendah, dan tentunya ini harus ditingkatkan.

Lebih jauh dia mengatakan, AKI sangat berharap industri jasa konstruksi bisa terus bersinergi dengan baik dan bersama-sama berfikir melakukan terobosan-terobosan dalam bekerja.

Ketua Umum AKI Djoko Sarwono. Dok. Ist Komed

“Di antaranya yakni bagaimana membangun gedung 30 lantai dengan hanya waktu 3 bulan, seperti di China. Kemudian membangun jembatan spektakuler yang bisa selesai dengan sangat cepat,” katanya.

“Selain itu, beberapa tipe teknologi konstruksi yang sangat berdampak pada industri di antaranya adalah aplikasi sistem deteksi dengan laser, infrastruktur cerdas, pengukuran data, penggunaan drone dalam pembangunan, kemudian Building Information Modeling (BIM), 3D printing oasis, Artificial Intelegence (AI), Lean Construction, pengembang teknologi modular, dan seterusnya. Tentunya ini harus terus dikembangkan,” sambung Djoko.

Tentunya hal itu sejalan dengan Peraturan Menteri PUPR nomor 9 tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan, di mana lean construction dan BIM sudah dicanangkan oleh Kementerian PUPR.

“AKI sangat menyambut positif dan siap untuk menjalankan bersama anggota dan akan menjadi suatu yang baik apabila diterapkan dalam proyek-proyek nasional serta di IKN Nusantara,” tutup Djoko.

Baca Artikel Selanjutnya :

Exit mobile version