Site icon Konstruksi Media

Jasa Marga Lakukan Spin-off Setelah Gelar RUPST

Konstruksi Media – PT Jasa Marga (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) dan mendapatkan persetujuan aksi korporasi pemisahan atau spin-off ruas Trans-Jawa ke PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT). Aksi ini dilakukan melalui program restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Program restrukturisasi BUMN sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 56/PMK/010/2021 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua Atas PMK Nomor 52/PMK/010/2017 tentang Penggunaan Nilai Buku Atas Pengalihan/Pemisahan Dan Perolehan Harta Dalam Rangka Penggabungan, Peleburan, Pemekaran, Atau Pengambilalihan Usaha, termasuk peraturan pelaksanaannya, untuk kepentingan perpajakan.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, rencana pengalihan divisi regional Jasamarga Transjawa Tollroad dari Jasa Marga ke JTT meliputi hak pengusahaan empat ruas segmen operasi Jalan Tol Trans-Jawa. Menurut dia, meliputi kepemilikan saham Jasa Marga di sembilan anak perusahaan Tol Trans-Jawa.

“Namun, Jasa Marga tetap mempertahankan kepemilikan saham dan pengendalian sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 99 persen di JTT,” ucap Heru melalui keterangan pers, Rabu (27/4/2022).

Baca juga: Jasa Marga Rilis Tarif Tol Trans-Jawa Terbaru

Dengan dilakukannya pemisahan, kata dia, JTT selaku entitas anak perusahaan diharapkan dapat lebih kompetitif dan fleksibel dalam mengambil keputusan bisnis guna menghasilkan nilai tambah bagi Jasa Marga.

“Selain itu, diharapkan dapat mengembangkan dan mengelola aset pengoperasian jalan tol yang lebih intensif ke depan agar terciptanya pemanfaatan optimal,” ujar Heru.

Ia mengatakan, pemisahan diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat kepada Jasa Marga dan para pemegang saham. Contohnya, meningkatkan fokus Jasa Marga dalam menjaga kualitas proyek pengembangan ruas jalan tol.

Selanjutnya, memiliki kapasitas untuk meningkatkan struktur permodalan guna pengembangan usaha dan mengantisipasi peluang bisnis ke depan.

“Hal itu termasuk perolehan investasi strategis dengan melakukan penawaran umum saham atau efek yang bersifat ekuitas lainnya, serta dapat memberikan dampak positif bagi Jasa Marga, pemegang saham, maupun anak perusahaan jalan tol yang dipisahkan,” ucap Heru.

Baca artikel selanjutnya:

Exit mobile version