Site icon Konstruksi Media

Joko Tri Raharjo, Direktur APKPI Periode 2024-2028

Konstruksi Media, Bogor – Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI) punya pemimpin baru. Ia adalah Joko Tri Raharjo yang terpilih menjadi Direktur APKPI periode 2024-2028 dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) III APKPI yang dihelat di IPB International Convention Center, Sabtu (29/6/2024) sore.

Joko merupakan Direktur APKPI ke-4 sejak asosiasi tersebut didirikan pada 29 November 2013, menggantikan Alwahono (2020-2024).

Direktur Operasional PT Putra Perkasa Abadi (PT PPA) itu terpilih setelah rival utamanya, Alwahono mengundurkan diri dari pencalonan. Alwahono adalah calon incumbent, yang sebelumnya menjabat Direktur APKPI untuk periode 2020-2024. 

Pengunduran diri Alwahono terjadi di menit-menit terakhir pencalonannya, pada saat ia menyampaikan visi dan misinya di hadapan seluruh anggota APKPI dan Ketua Sidang Munas III. 

“Dengan ini saya menyampaikan pengunduran diri saya, dan saya titipkan delapan plus satu visi dan misi yang saya bacakan tadi kepada bapak Joko Tri Raharjo,” kata Alwahono sebagaimana dilansir dari laman minesafety.id.  

Dengan demikian Joko Tri Raharjo terpilih dan ditetapkan sebagai Direktur APKPI periode 2024-2028 oleh pimpinan sidang, Eko Gunarto.  

Sebelumnya panitia telah  menjaring 5 nama bakal calon untuk maju ke Munas APKPI kali ini. Namun dari kelima nama tersebut, tersisa  dua kandidat yang dianggap memenuhi syarat sebagai calon; Joko Tri Raharjo dan Alwahono, calon incumbent.

Salah satu persyaratan anggota APKPI bisa mencalonkan diri sebagai direktur adalah mimimal diajukan oleh lima orang anggota. Dan, hanya kedua nama itu yang lolos sampai tahap pemilihan.

Sidang dipimpin oleh Eko Gunarto, sekretaris Ade Kurdiman dan Anggota Edi Supriyanto dari ketua DPP APKPI Jawa.

Sebelum pemilihan dilakukan, kedua kandidat yang terpilih sempat menyampaikan visi dan misi masing-masing. Joko Tri Raharjo menyampaikan visi dan misinya lewat zoom meeting, karena pada saat pencalonan dirinya, ia sedang berada di Australia.

Sedangkan Alwahono menyampaikan visi dan misinya secara langsung di hadapan ratusan peserta Munas III APKPI di IPB International Convention Center, Bogor.

Profil  Singkat

Bagi dunia pertambangan Indonesia, nama Joko Tri Raharjo sudah tidak asing lagi.  Ia sudah malang melintang di dunia tambang sejak 1989 atau 36 tahun silam.

Dinukil dari buku 100 Anak Tambang Indonesia yang diterbitkan Allsysmedia (2021), Joko yang kala itu bermodalkan ijazah STM, mulanya bekerja sebagai Miner Underground di PT Bukit Sulah Perdana (BSP), Lampung, tahun 1989.  Setahun kemudian hijrah ke PT Pamapersada Nusantara (PAMA).

Di sini, selama 15 tahun, pria asal Klaten, Jawa Tengah ini meniti karier. Dimulai dari tingkat paling bawah hingga kemudian menjadi Assistant Surveyor, Surveyor, Chief Surveyor dan Planning Engineer. 

Pada 2005, ia hijrah ke PT Putra Perkasa Abadi (PPA). Di PPA, sebagai Project Manager (PM), ia harus bekerja ekstra keras sebab perusahaan tambang itu belum lama didirikan.

Kerja kerasnya bersama tim, membuahkan hasil. Perusahaan tumbuh pesat. Joko pun menjadi Mining Manager dan terakhir Direktur Operasional di PT PPA, hingga sekarang ini.

Joko yang pertama kali bekerja di pertambangan bermodalkan ijazah STM, kini telah bergelar Doktor (S3). Pendidikan S1, S2, dan S3 diselesaikannya sembari bekerja.

Kisah sukses Joko Tri Raharjo tak sekadar diabadikan dalam buku 100 Anak Tambag Indonesia. Tetapi juga diangkat ke layar kaca lewat program Kick Andy dengan judul “Climb to the Top” di MetroTV pada 31 Desember 2022.

Tak Hanya menjadi Direktur Operasional di PT PPA, kini Joko Tri Raharjo juga menjadi CEO di PT Antareja Mahada Makmur, perusahaan yang bergerak di bidang jasa kontraktor pertambangan batu bara dan didirikan pada 2018.

Tumbuh Pesat

Sementara itu, Alwahono yang terpilih sebagai Direktur pada 2020, telah membawa APKPI tumbuh pesat. Selain pertumbuhan anggota yang kini telah mencapai 2000 orang, APKPI juga telah melakukan berbagai kegiatan yang menjembatani antara kepetingan pemerintah dan perusahaan tambang di Indonesia di bidang pertambangan.

Pada masa kepemimpinan Alwahono juga telah dilakukan berbagai kampanye keselamatan pertambangan dari Sabang sampai Merauke yang diikuti oleh ribuan peserta sehingga lembaga tersebut mendapat rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada tahun 2023 silam.

Di masa Alwahono juga diterbitkan buku 100 Anak Tambang Indonesia, yang merupakan kisah sukses dari 100 tokoh tambang Indonesia, termasuk Joko Tri Raharjo salah satunya. Buku tersebut mencatatatkan 2 rekor MURI pada saat itu.  (Hasanuddin) 

Exit mobile version