Site icon Konstruksi Media

Makna Konsep Adil Ka’Talino Juara Pertama Desain Komplek Perkantoran Yudikatif IKN

Konstruksi Media – Nama Ary Witjaksono seketika mencuat ketika desain pembangunan Komplek Perkantoran Yudikatif Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diberi nama “Adil Ka’Talino” berhasil meraih juara pertama Sayembara Konsep Perancangan Kawasan dan Bangunan Gedung di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Ary menuturkan konsep tersebut dipilih karena merepresentasikan lokasi IKN, yakni Pulau Kalimantan. Adil Ka’Talino sendiri memiliki makna yakni harus adil kepada sesama manusia dan alam.

“Konsepnya itu kita kan mengambil satu kalimat utuhnya itu Adil Ka’Talino. Jadi karena ini adalah kompleks yudikatif, secara lokalitas sesuai dengan spirit orang Kalimantan, suku Kanayatn itu mempunyai prinsip hidup adil pada sesama manusia dan alam,” terang Ary mengutip website Ikatan Keluarga Alumni Universitas Diponegoro (IKA Undip), Rabu, (20/7/2022).

Dia menjelaskan, pengambilan konsep Adil Ka’Talino sesuai dengan marwah lembaga yudikatif yang bertugas mengawal jalannya undang-undang aturan negara.

“Kita gambarkan simbol peradilan dengan keseimbangan yang seimbang. Bangunan diletakkan di poros sumbu Tri Praja, MA berada di tengah karena lembaga tertua dan melambangkan keadilan, mewakili suara rakyat. Setimbangnya di kiri dan kanan kami letakkan MK dan KY,” ujarnya.

Baca Juga : Pemenang Sayembara IKN Dapat Hadiah Sampai Rp500 Juta, Berikut Jawaranya

Ary yang pernah mengenyam pendidikan di Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro angkatan 1988 ini mengungkapkan terdapat simbol yang berkaitan dengan hukum yang juga dimasukkan ke dalam desain arsitektur bangunan kompleks yudikatif karyanya.

Konsep Adil Ka Talio pemenang sayembara Desain Komplek Perkantoran Yudikatif IKN. Dok. Ig airmasasri

Pemilik nama lengkap Eduardus Ary Witjaksono itu menjelaskan lantai bangunan Mahkamah Agung misalnya yang dibuat sebanyak 4 lantai menandakan adanya 4 pilar, karena Indonesia memiliki empat hakim agung.

Begitu pula dengan Mahkamah Konstitusi dengan 9 lantai, karena terdapat 9 hakim yang menempati posisi tertinggi di MK. Terakhir, bangunan Komisi Yudisial dibuat 7 lantai, menandakan 7 bidang yang dikaji oleh KY.

Selain menyandarkan simbol-simbol hukum, sesuai dengan tema sayembara yang diusung yakni “Future Smart Forest City of Indonesia”, Ary juga memasukkan unsur tropis yang dipadukan dengan material khas daerah.

“Kita mengusung unsur Indonesia sebagai negara tropis, kita gunakan unsur budaya lokal seperti tameng suku Dayak, bidang penahan panas dengan menggunakan tekstur tenun ikat yang ada di Nusantara,” bebernya.

Kembali dia mengatakan, lokalitas budaya dan kesenian daerah di Indonesia khususnya di Kalimantan menjadi inspirasi dan kekuatan pada desain arsitektur yang dibuat Ary.

Tidak mengherankan jika dia di bawah naungan PT Airmas Asri menjadi pemenang tender sayembara tersebut.

Untuk diketahui, sayembara Kompleks Perkantoran Yudikatif  diumumkan pada 28 Juni lalu. Sebagai pemenang pertama, Ary bersama dengan 9 anggota tim lainnya berhak mendapatkan hadiah uang tunai 500 juta rupiah dengan keuntungan lain berkesempatan menggarap Detail Engineering Design (DED).

Baca Artikel Selanjutnya :

Exit mobile version