Site icon Konstruksi Media

Pembangunan IKN, INKINDO: Dimulai dari Ribuan Langkah Kecil

Konstruksi Media –  Ketua Umum Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) Peter Frans mengatakan sebuah langkah besar dimulai dari ribuan langkah kecil. Langkah besar pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tentunya dimulai dari ribuan langkah kecil.

Peter Frans dalam webinar “Ibu Kota Pindah Untuk Siapa?” bersama Jilal Mardhani, mengatakan sebenarnya Badan Perencanaan Pembangunan Nasional  (Bappenas) telah menggagas dan membuat kajian tentang pembangunan Ibu Kota Nusantara sejak tahun 2015 dan terdapat 15 alasan mengapa ibu kota harus pindah ke Kalimantan.

“Salah satunya yakni memudahkan menata Jakarta dan kawasan megaurban Jabodetabek dengan mengurangi laju urbanisasi. Yang kedua, menurunkan sampai waktu tertentu pemborosan ekonomi dan kemacetan yang merugikan triliunan rupiah,” kata Peter Frans, Selasa (26/4/2022).

Ia menambahkan, yang menarik lainnya dalam hasil kajian Bappenas tersebut yakni menjadikan Indonesia memiliki kota kelas dunia agar sejajar dengan negara lain, karena kota-kota baru yang dibangun secara khusus oleh negara.

Pembangunan IKN, INKINDO: Dimulai dari Ribuan Langkah Kecil. Dok. Konstruksi Media

“Memang kita belum pernah membangun dan mendesain Ibu Kota Negara. IKN Nusantara satu-satunya ibu kota yang kita desain dan akan kita bangun dari awal. Jangan meng-copy-lah, tapi buatlah (desain Ibu Kota) sesuai dengan culture dan habitat di Indonesia,” terang Frans.

Baca Juga : Walhi Angkat Suara Soal Pindah Ibu Kota ke Kalimantan

Selanjutnya yakni masih dalam hasil kajian Bappenas tersebut yakni mewujudkan rasa keadilan dan menghilangkan deskriminasi pembangunan antar wilayah di Indonesia sebagai modal memperkuat rasa kesatuan bangsa.

Dalam webinar tersebut, INKINDO mengundang Jilal Mardhani sebagai pembicara mengenai rencana perpindahan Ibu Kota Nusantara. Jilal yang juga merupakan salah satu sosok yang melakukan penolakan terhadap perpindahan Ibu Kota ke Kalimantan.

Dalam paparannya, Jilal mengatakan tanggapan atau kritik terhadap penolakan yang dilakukannya terhadap rencana perpindahan Ibu Kota ke Kalimantan dituangkan ke dalam sebuah buku yang berjudul “Autokritik Planologi Ibu Kota Siapa?”.

Sejak awal gagasan rencana pemindahan Ibu Kota dia sudah sampaikan penolakannya. Diketahui gagasan secara resmi terkait rencana pemindahan Ibu Kota itu muncul di tahun 2019.

“Alasan yang harus dijelaskan untuk memperkuat keputusan kenapa Ibu Kota harus pindah. Itu yang sampai hari ini menurut saya belum disampaikan secara clear,” kata Jilal.

Pembangunan IKN, INKINDO: Dimulai dari Ribuan Langkah Kecil. Dok. Konstruksi Media

Ia menegaskan, karena Ibu Kota ini bukan milik segelintir orang, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia. Sehingga alasan untuk pindah ke Kalimantan dari Jakarta harus bisa diterima oleh semua masyarakat.

“Ada 4 alasan yang kami lakukan penolakan perpindahan Ibu Kota dan kami sudah layangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (KM) bersama Azyumardi Azra, Faisal Basri, Agus Pambagio dan lainnya melalui penandatangan petisi. Pertama mengapa Ibu Kota harus pindah. Kedua, sejauh mana percontohan yang ingin terapkan pada IKN itu mampu menggerakkan perubahan dan pemerataan kualitas hidup masyarakat di Kota-Kota lain di Indonesia, sebab kata kan IKN akan menjadi percontohan,” ungkap Jalil.

Ia menambahkan percontohan IKN itu apakah bisa dirubrikasi di Ternate, Banda Aceh, Surabaya dan kota lainnya.

“Yang ketiga dalam petisi itu kita tanya apa sesungguhnya yang paling perlu dan terbesar dilakukan agar ibu kota dapat menyempurnakan penyelenggaraan tusinya (tugas dan fungsinya). Yang terakhir sejauh apa dan bagaimana gagasan ibu kota yang sedang dikembangakan ini mampu menjawab tantangan di masa depan,” tuturnya.

Baca Artikel Selanjtnya :

Exit mobile version