Site icon Konstruksi Media

Pemerintah Bakal Garap 21 Proyek Bandara di Berbagai Wilayah

Konstruksi Media – Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan, tahun depan Pemerintah berencana untuk membangun infrastruktur berupa pengembangan bandara di berbagai wilayah di Indonesia. Hal itu dikatakan Novie dalam RDP dengan Komisi V DPR RI, Rabu (1/9) kemarin.

“Terdapat 21 kegiatan prioritas di 21 bandara yang sudah terakomodir pada rincian pagu anggaran Ditjen Perhubungan Udara tahun anggaran 2022,” ujar Novie dikutip pada Kamis (2/9/2021).

Berbagai proyek tersebut terakomodir melalui berbagai cara. Misalnya, kata Novie, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), multi year contract (MYC) 2021-2022 serta pinjaman dan hibah luar negeri (PHLN).

“Yang masuk skema SBSN adalah bandara baru Siboru-Fak Fak, bandara baru Nabire, bandara baru Mentawai, Bandara Kepi, Bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki, Bandara Wamena, Bandara APT Pranoto, bandara baru Mandailing Natal serta Bandara Rendani-Manokwari,” ungkapnya.

Sementara itu yang masuk skema MYC 2021-2022 adalah Bandara Sibisa, Bandara Iskandar-Pangkal Bun, Bandara Aeropala-Selayar, bandara Malkussaleh, Bandara Anggi, Bandara Gatot Subroto, Bandara Depati Pabro-Kerinci, Bandara Bone, serta Bandara Bua-Palopo.

“Sementara yang masuk skema pinjaman dan hibah luar negeri adalah Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu,” ucapnya.

Sejumlah kegiatan di berbagai bandara tersebut ada yang terdiri dari lanjutan pengembangan bandara baru, pelapisan runway, pelebaran apron, pemagaran batas lahan bandara, hingga rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana seperti di bandara Palu.

Namun, lanjut Novie, dibandingkan jumlah bandara yang ada, lebih banyak bandara yang belum terakomodir pada tahun alokasi 2022.

“Terdapat 24 kegiatan di 24 bandara yang belum terakomodir mengingat keterbatasan alokasi anggaran yang ada,” pungkas Novie.***

Exit mobile version