Site icon Konstruksi Media

AC Daikin Bakal Bangun Pabrik di Indonesia, Investasi Rp 3,3 Triliun

Konstruksi Media – PT. Daikin Airconditioning Indonesia menemui Menteri Perindustrian (Menperin) untuk berdiskusi rencana investasi dan bisnis Daikin di Indonesia yang akan berlokasi di GIIC Industrial Parks Bekasi dengan nilai investasi Rp3,3 triliun dan kapasitas produksi mencapai 1,5 juta unit per tahun. Rencana tersebut disambut baik oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Agus Gumiwang mengungkapkan sektor industri manufaktur semakin bergeliat seiring dengan komitmennya merealisasikan investasi, meningkatkan kapasitas dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dalam memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.

Kinerja positif ini misalnya tercermin dari realisasi penanaman modal sektor industri yang mencapai Rp230,8 triliun atau berkontribusi sebesar 39,5% dari total nilai investasi yang menembus Rp584,6 triliun pada semester I tahun 2022.

“Sektor industri manufaktur nilai investasinya meningkat dari Rp167,1 triliun pada semester I-2021, menjadi Rp230,8 triliun di semester I-2022 atau naik signifikan sebesar 38%,” ujar Agus di Jakarta, Senin (5/9/2022).

Baca Juga : Kemenperin Sebut Industri Keramik Indonesia Menuju Produsen Lima Besar Dunia

Ia menambahkan, saat ini sejumlah perusahaan dari PT. Daikin Global di Indonesia yang telah melakukan produksi, yaitu PT. Daikin Manufacturing Indonesia dengan produksi AC tipe ducting (lebih dari 5 HP) dan Air Handling Units (AHU).

Investasi baru dari Daikin, yaitu PT Daikin Industries Indonesia, akan memproduksi AC rumah tangga pada semester II-2024. Nilai investasi dari pembangunan pabrik AC yang berlokasi di GIIC Industrial Parks Bekasi tersebut adalah Rp3,3 triliun dengan kapasitas produksi sebesar 1,5 juta unit per tahun. Melalui investasi ini, diperkirakan Daikin mampu menyerap tenaga kerja sebesar 1.600-2.500 orang.

PT AC Daikin Indonesia bakal bangun pabrik di Indonesia dengan nilai investasi Rp 3,3 Triliun.

Sejalan dengan investasi AC dari Daikin tersebut, Menperin menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar untuk produk AC, baik untuk rumah tangga maupun AC komersial. Terlebih lagi Daikin merupakan merek besar dengan predikat market leader untuk pasar AC di Indonesia. Tentu hal ini menjadi langkah yang tepat bagi Daikin maupun brand besar lain untuk segera menanamkan modal dan berproduksi di Indonesia.

“Sebuah langkah yang sangat tepat bagi Daikin, yang notabene merupakan market leader produk AC di Indonesia untuk berinvestasi di dalam negeri. Saya mendorong agar brand besar lainnya dapat mengikuti gerakan Daikin untuk segera memiliki fasilitas produksi di Indonesia baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun pasar ekspor,” terang Agus.

Sementara, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menuturkan keseriusan Kemenperin dalam hal menjaga iklim investasi baru agar tetap berkembang dan mampu menyeimbangkan trade balance sektor elektronika.

“Target ini dapat dilakukan melalui salah satu instrumen berupa Neraca Komoditas (NK) untuk produk-produk elektronika termasuk AC yang akan diimplementasikan di tahun mendatang,” tutupnya.

Baca Artikel Selanjutnya :

Exit mobile version