Site icon Konstruksi Media

Ditjen Bina Marga Ungkap Progres Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara

Konstruksi Media – Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Satrio Sugeng Prayitno mengungkapkan rencana dan progres pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Ia mengatakan, salah satu pembangunan yang dilakukan oleh Ditjen Bina Marga bertujuan untuk meningkatkan mobilitas menuju IKN dari Bandara Sepinggan, Balikpapan.

“Peningkatan mobilitas melalui pembangunan jalan Tol Balikpapan, Pulau Balang, Inner Ring Road IKN, hingga Sumbu Kebangsaan,” kata Satrio mengutip Tempo, Senin (14/11/2022).

Kemudian, kata dia, pembangunan yang kedua untuk dan meningkatkan aksesibilitas di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) melalui pembangunan jalan logistik sepanjang 10,33 kilometer.

“Hal itu untuk menunjang pembangunan infrastruktur lainnya,” ucap dia.

Menurut Satrio, pembangunan jalan tol dan pembangunan jalan di dalam KIPP sudah dimulai. Pada akhir 2024, kata dia, Ditjen Bina Marga memprediksi jalan tersebut sudah dapat terakses dari Bandara Sepinggan menggunakan jaringan jalan tol.

Baca juga: Otorita IKN Nusantara Buka Lowongan 27 Posisi Jabatan, Apa Saja?

Ia mengatakan, pembangunan jalan logistik sepanjang 5,775 km di dalam kawasan IKN sudah dimulai. Diperkirakan, jalan tersebut bakal selesai pada tahun 2022 dan dapat dipergunakan sebagai jalan kerja bagi pembangunan Istana Presiden, perkantoran, rumah susun serta infrastruktur dasar lainnya.

“Pembangunan konstruksi jalan di IKN menggunakan material timbunan lokal dari hasil galian. Namun, tidak semua hasil galian dapat digunakan dan dimanfaatkan,” jelasnya.

Sebagian material, kata dia, didatangkan dari kawasan di sekitar lokasi pekerjaan, termasuk material batu pecah dan kayu yang diambil dari daerah Penajam Paser Utara.

Menurut dia, selain soal pemanfaatan material lokal, pembangunan konstruksi jalan di IKN juga mempertimbangkan proses ramah lingkungan.

“Dengan cara menstabilisasi daerah terbuka dengan penghijauan, pemotongan pohon secara selektif dan menggunakan semen hidrolis untuk menekan pencemaran CO2,” ujar Satrio.

Baca artikel selanjutnya:

Exit mobile version