Site icon Konstruksi Media

Forum QHSE BUMN, Andi Gani Nena: Penjaga Kualitas Pembangunan Indonesia

Konstruksi Media – Dewan Pengarah Forum QHSE BUMN Konstruksi, Andi Gani Nena Wea berpesan agar Forum QHSE BUMN Konstruksi ini menjadi penjaga kualitas pembangunan di Indonesia.

“Jadikan forum ini menjadi penjaga. Penjaga kualitas, penjaga pembangunan Indonesia,” ungkap Andi Gani dalam acara Halal Bi Halal Forum QHSE BUMN Konstruksi yang diselenggarakan di Hutama Karya Tower, Jakarta Timur, (25/5/2022).

Andi Gani yang juga sebagai Komisaris Utama PT PP (Persero) Tbk, dirinya akan menindak tegas pekerja yang mengabaikan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PP (Persero). Karena hal tersebut demi keselamatan pembangunan infrastruktur yang sedang dijalaninya.

“Di PP, siapapun dia yang melanggar K3 tindak tegas, di tingkat dan jabatan apapun. Sebab, kalau kita ragu dan takut menegakkan aturan, pasti kecelakaan itu akan hadir dan datang kapanpun itu,” terangnya.

Halal Bi Halal Forum QHSE BUMN Konstruksi yang dihadiri oleh pengurus dan anggota forum. Dok. Konstruksi Media

Untuk itu, ia akan terus mengawal Forum QHSE BUMN Konstruksi ini menjadi forum yang lebih kuat dan menjadi tolak ukur untuk dunia konstruksi, baik di BUMN dan seluruh Indonesia.

Baca Juga : Forum QHSE BUMN Konstruksi Ngaji Bareng & Buka Puasa Bersama Anak Yatim

“Jangan pernah ragu, jangan pernah takut. Dimanapun saya berada saya akan tetap menjadi keluarga besar forum QHSE BUMN Konstruksi,” tutupnya.

Sebagai diketahui, Forum QHSE BUMN Konstruksi yang beranggotakan 15 BUMN Konstruksi dan 2 BUMN non konstruksi berkomitmen untuk terus menjaga dan menerapkan budaya kerja yang berkeselamatan.

Ketua Umum Forum QHSE BUMN Konstruksi Subkhan menuturkan dalam menjalankan fungsinya, forum ini memiliki lima program utama, yakni :

Pertama, keterlibatan forum secara proaktif dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melaksanakan standarisasi implementasi QHSE (Quality, Health Safety, and Enviromental) dalam pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kedua, katanya, melakukan standarisasi Sumber Daya Manusia (SDM) unggul QHSE di seluruh konstruksi.

Ketiga yakni melakukan sinergi anat BUMN Konstruksi dalam pendampingan, pengecekan dan evaluasi implementasi standarisasi QHSE diseluruh proyek atau sektor konstruksi.

“Perlu diingat juga konstruksi ini bukan sepenuhya milik PUPR saja, melainkan hampir semua sektor atau K/L terkait yang ada konstruksinya itu sesungguhnya butuh pedoman yang nanti dijaga oleh forum,” terang Subkhan.

Keempat yaitu berperan aktif dengan PII (Persatuan Insinyur Indonesia) dalam menerapkan keselamatan keteknikan atau praktik keinsinyuran berbasis QHSE.

Kelima yaitu menciptakan kemandirian forum pada segala aspek kegiatan.

Baca Artikel Selanjutnya :

Exit mobile version