INFRASTRUKTURKawasan

Menhub Cek Pembangunan Jalur Kereta Api di Aceh

Menhub: Pembangunan infrastruktur kereta api di Aceh harus terus dilanjutkan, karena Aceh ini penuh potensi ekonomi.

Konstruksi Media – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Menhub bersama Jasa Marga gelar Persiapan Mudik Lebaran 2023.

Dikatakan oleh Menhub Budi, jalur kereta api ini yang merupakan bagian dari pembangunan Kereta Api Trans Sumatera.

Budi sempat menjajal Kereta Rel Diesel (KRD) Cut Meutia yang telah beroperasi sebagai kereta perintis melayani rute Stasiun (St) Krueng Geukueh – St. Bungkaih – St. Krueng Mane, yang merupakan bagian dari jalur kereta api lintas Lhokseumawe – Bireuen.

Di mana, satu set train set yang terdiri dari dua kereta, melayani perjalanan komuter sebanyak 7 kali perjalanan setiap harinya dengan tarif Rp. 2000.

Salah satu stasiun kerta api pengembangan KA Trans Sumatera. Dok. Dishup Aceh.

Menhub berharap ke depan, layanan KRD Cut Meutia buatan dalam negeri dari PT INKA (Persero) ini akan terus diperpanjang pelayanannya, melintasi sejumlah stasiun yakni St. Krueng Geukueh – St. Bungkaih – St. Krueng Mane- St. Geurugok – St. Kutablang.

Baca Juga:  Kesiapan KA Makassar-Parepare Meluncur Melayani Masyarakat Sulawesi

“Kami tengah upayakan pembangunannya bisa selesai, sehingga bisa beroperasi dengan kecepatan yang bisa terus ditingkatkan. Kalau ini sudah selesai, saya akan mengundang bapak Presiden Jokowi untuk hadir ke sini,” jelas Budi Karya dalam kunjungannya ke Aceh beberapa waktu lalu, Rabu, (5/4/2023).

Baca Juga : Menhub bersama Jasa Marga gelar Persiapan Mudik Lebaran 2023

Dia menuturkan, pemerintah akan terus melanjutkan pembangunan angkutan massal kereta api di Provinsi Aceh, untuk memperlancar konektivitas penumpang maupun barang baik antar provinsi, kota, maupun kabupaten.

“Pembangunan infrastruktur kereta api di Aceh harus terus dilanjutkan, karena Aceh ini penuh potensi ekonomi yang dapat terus dikembangkan. Hadirnya Kereta Cut Meutia ini menjadi satu bukti nyata perhatian kami dalam mengembangkan layanan angkutan massal di Aceh,” ucap Budi.

Baca Juga:  Jelang WWF ke-10 di Bali, Basuki Hadimuljono Temui Mitra SDA dan Pemerintah Swiss

Selain berupaya menyelesaikan jalur kereta dari St. Krueng Geukueh ke St. Kutablang, saat ini juga tengah dilakukan upaya penyelesaian jalur kereta api Krueng Geukueh – Paloh.

Jalur kereta api lintas Lhokseumawe – Bireuen yang tengah dibangun ini melewati sejumlah daerah, seperti Lhokseumawe – Goa Jepang – Paloh – Krueng Geukueh – Krueng Mane – Geurugok – Kutablang – Matang Glumpang Dua – Tanoh Mirah – Bireuen.

Salah satu stasiun kerta api pengembangan KA Trans Sumatera. Dok. Dishup Aceh.

Di mana jalur kereta api ini memiliki lebar rel berukuran 1.435 mm (standard gauge), atau sama dengan jalur kereta api Makassar – Parepare di Sulawesi Selatan.

“Dengan semakin bertambahnya panjang jalur kereta api yang beroperasi, diharapkan akan semakin meningkatkan minat masyarakat Aceh dan sekitarnya untuk menggunakan angkutan massal kereta api,” beber dia.

Baca Juga:  Bangun Rest Area di Jalur Perlintasan, Bupati Ini Yakin Jadi Pusat Ekonomi Baru

Dalam kunjungan kerjanya, Menhub juga meninjau perkembangan pembangunan jalur kereta api Besitang – Langsa, yang menghubungkan dua provinsi yaitu Sumatera Utara dengan Aceh.

Sebagaimana diketahui, dalam kunjungan tersebut, Menhub Budi bersama Anggota Komisi V DPR RI Ruslan M. Daud, didampingi oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal beserta jajaran Kementerian Perhubungan.

Baca Artikel Selanjutnya :

Related Articles

Back to top button