Site icon Konstruksi Media

MRT Jakarta Fase 2A Manfaatkan Teknologi Konstruksi Digital BIM, Apa Itu?

Ilustrasi Proyek MRT Jakarta. Foto: Instagram/mrtjkt

Konstruksi Media (10/9/2023) – Dalam pembangunan fase 2A, PT MRT Jakarta (Perseroda) berinovasi dan berkomitmen melakukan transformasi digital melalui pengembangan Digital Costruction and Sustainability Road Map.

Salah satunya melalui penerapan Building Information Modelling (BIM) yang diharapkan membantu efisiensi anggaran, mengurangi risiko pekerjaan, sekaligus menyederhanakan koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan.

“Dengan implementasi BIM ini, kita dapat mengurangi masalah di lapangan serta mengambil keputusan dengan cepat terkait konstruksinya,” ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat saat membuka MRT Jakarta Innovation Day 2023 pada Selasa (05/08/023) di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, dikutip dari laman MRT Jakarta, Minggu (10/10/2023).

Baca juga: Mengenal Building Information Modelling (BIM), Solusi Pembangunan Konstruksi Tanah Air

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Weni Maulina, menjelaskan lebih detail terkait penerapan BIM dalam pembangunan fase 2A. Pihaknya belajar dari konstruksi fase 1 bahwa design drafting yang masih dikerjakan secara manual menggunakan CAD sehingga tak bisa dikatakan proses pekerjaannya tidak otomatis.

“Selain itu, kesulitan berikutnya muncul saat proses pemeliharaan dan perawatan setiap aset karena data yang masih tersebar,” katanya.

Dalam pembangunan fase 2A, lanjut Weni, pihaknya menerapkan BIM sejak tahap basic engineering design lalu sebagai alat untuk melakukan technical evaluation saat pre-contract BEP.

Kemudian menggunakannya juga saat contractor commencement yang di dalamnya termasuk inception design, technical desing, construction design, text and commissioning, hingga hand over.

Baca juga: Sebelum Lengser, Jokowi Perlu Fokus ke Perumahan Rakyat

“Kami dibantu oleh tim dari Bentley Systems melalui Digital Twin Applications yang dapat mengurangi 10 persen waktu kerja dibandingkan dengan sebelumnya,” ujarnya.

Lebih jauh, penerapan teknologi digital ini dapat membantunya dalam mereviu secara efektif dan efisien berbagai dokumen teknis konstruksi, sehingga secara tidak langsung mengurangi penggunaan kertas (hardcopy) hingga 90 persen.

“Ke depannya, melalui metode digital ini, tim operasi dan pemeliharaan dapat melaksanakan pekerjaannya lebih optimal,” katanya.

Baca artikel lainnya:

Exit mobile version