NEWS

Program Padat Karya di Bantul Serap 338 Lapangan Kerja

Konstruksi Media – Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul, Istirul Widilastuti mengungkapkan, program padat karya infrastruktur di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil menyerap ratusan lapangan kerja.

Program padat karya yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Bantul Tahun 2021 menyasar 103 lokasi daerah itu.

“Kalau padat karya yang dari APBD Kabupaten Bantul jumlahnya 103 lokasi tersebar di 17 kecamatan, dengan serapan tenaga kerja sebanyak 26 orang setiap lokasi kegiatan,” ujar Istirul kepada wartawan, dikutip Selasa (7/9/2021).

Baca Juga:  Bangun Sanitasi Pesantren, Pemerintah Serap 35 Ribu Lapangan Kerja

Dari data Disnakertrans Bantul, proyek padat karya APBD Bantul meliputi pekerjaan cor blok jalan 69 lokasi, talud 11 lokasi, talud jalan delapan lokasi, drainase tujuh lokasi, cor blok dan talud lima lokasi, drainase dan penutup dua lokasi, serta pembangunan gedung pertemuan satu lokasi.

“Kegiatan padat karya infrastruktur APBD Bantul ini sudah dimulai sejak awal September ini, dan semua proyek ditargetkan dapat selesai selama 21 hari kerja. Setiap lokasi kegiatan dianggarkan sebesar Rp 100 juta,” katanya.

Istirul mengatakan padat karya perluasan kerja Disnakertrans Bantul sebelumnya telah dilaksanakan melalui dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) atau APBD DIY yang tersebar di 60 lokasi, dan pekerjaan sudah dirampungkan pada akhir Agustus lalu.

Baca Juga:  Enam Tempat Pengelolaan Sampah di Jateng Siap Diresmikan

“Kalau yang dari APBD baru akhir Agustus karena jumlah lokasi kegiatan lebih banyak dibanding dari BKK, sehingga proses pendistribusian material memerlukan waktu yang lebih lama,” katanya.

Sementara itu, pelaksana tugas (Plt) Kepala Disnakertrans Bantul Aris Suharyanta mengatakan, kegiatan padat karya infrastruktur di Bantul bertujuan untuk menekan angka pengangguran, setengah menganggur dan masyarakat miskin di sekitar lokasi pembangunan.

Selain itu, kata dia, bertujuan memupuk rasa kebersamaan dan gotong royong, meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pusat layanan sosial dasar yaitu pendidikan kesehatan pasar dan lain lain.

“Kemudian meningkatkan kualitas dan kuantitas pengembangan masyarakat ke arah yang lebih baik, menumbuh kembangkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. ***

Baca Juga:  Erick Thohir Curiga Proyek Blast Furnace di Korupsi, Ini Tanggapan Krakatau Steel

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button