Site icon Konstruksi Media

Proyek JIS Raih Platinum Green Building

Konstruksi Media – Proyek Jakarta International Stadium (JIS) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berhasil meraih skor greenship platinum level untuk design and build dari lembaga sertifikasi Green Building Council Indonesia (GBCI).

GBCI merupakan anggota dari World Green Building Council (WGBC) yang berpusat di Toronto, Kanada yang beranggotakan 102 negara di seluruh dunia.

International & Government Relations Director of Green Building Tiyok Prasetyoadi, mengungkapkan, penilaian Greenship level platinum pada Design Recognition disandarkan kepada enam parameter Greenship.

“Yaitu Appropriate Site Development (ASD) yang memperoleh poin reverifikasinya sebesar 12, Energy Efficiency and Conservation (EEC) mendapatkan poin 24, Water Conservation (WAC) memperoleh poin 18, Material Resources and Cycle (MRC) meraih 2 poin, Indoor Health and Comfort (IHC) mendapatkan 4 poin, dan Building Environment Management (BEM) memperoleh 3 poin,” ujar Tiyok pada laman resmi Jakpro, Senin (19/7/2021).

Dikatakan Tiyok, berdasarkan hasil assessment sertifikasi atau Greenship level platinum pada Design Recognition, secara keseluruhan aspek penilaian JIS memperoleh skor 63 dari target 81. Sementara angka minimalnya yakni 53.

“Jakarta International Stadium (JIS) yang memiliki slogan “Stadion Kita” merupakan ruang publik pertama di Indonesia yang menggusung konsep green Building,” katanya.

Harapannya, lanjut Tiyok, stadion standar FIFA yang berlokasi di Jakarta dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia ini akan memicu kawasan publik lainnya di Indonesia untuk menerapkan green building.

Meski demikian, Tiyo mengingatkan, green building bukan hanya sekedar konsep bangunannya saja, melainkan juga merubah mindset dan pola perilaku masyarakat sekitar.

Dengan demikian, hadirnya JIS yang merupakan stadion pertama di Indonesia yang memiliki atap buka tutup (retractable roof) akan menjadi simbol pembangunan berkelanjutan di Indonesia sekaligus menjadi katalisator urban regeneration. Hal ini sejalan dengan visi kota Jakarta yang sedang fokus menjadi livable city.

“Green building tidak tanya bangunan, tapi juga merubah mindset dan merubah pola perilakunya masyarakat,” imbuhnya.

Untuk mendukung ekosistem green building JIS, menurut Tiyo, ada beberapa indikator yang meski terpenuhi. Di antaranya lahan tepat guna. Artinya accessible bagi transportasi umum. Itu sebabnya, JIS nantinya akan terintegrasi dengan angkutan publik seperti Transjakarta, LRT Jakarta, hingga KRL Commuter Line.

Selain itu, JIS juga harus accessible dan ramah bagi pejalan kaki. Atas dasar itu, JIS didesain memiliki ramp sebagai pintu masuk utama bagi suporter dan concourse di lantai 3 yang menjadi sirkulasi bagi penonton dari stadion utama JIS.

Nantinya, akan terdapat dua ramp yakni dari sisi Timur dan Barat. Manfaat lainnya, kedua belah pihak seporter yang bertanding akan memiliki akses utama masing-masing.

Indikator kedua yakni efisien energi. Misalnya saja, 5,4 persen kebutuhan listrik stadion utama akan menggunakan solar panel. Ini berarti “Stadion Kita” kebanggaan Indonesia ini akan menjadi ruang publik pertama yang memanfaatkan energi terbarukan.

Bahkan, seiring berjalannya waktu presentasenya akan terus meningkat. Kemudian, JIS juga akan dikelliling oleh facade yang memiliki selubung bangunan. Artinya, setengah keliling stadion utama JIS bakal memiliki sirkulasi udara dan cahaya matahari yang cukup. Hal ini berarti juga akan mengurangi pemakaian AC.

Indikator ketiga aspek green building JIS yaitu konservasi air. Dengan konsep water conservation atau penghematan penggunaan air. Nantinya, wastafel, kran tembok maupun shower akan dilengkapi dengan fitur auto stop.

“Itu artinya, setiap fitur di setting sesuai dengan standar bangunan green building. Semaksimal mungkin air hujan dan air limbah tidak keluar dari JIS,” jelasnya.

Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Danis Hidayat Sumadilaga mengapresiasi pembangunan JIS yang mengusung konsep green building. Sebab, di Indonesia, tren global pembangunan perkotaan membawa tantangan yang kompleks.

Karena tantangan yang kompleks, pembangunan kota dan kawasan perkotaan tidak bisa dilakukan hanya dengan infrastruktur. Menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan sangat penting.

Danis yang juga menjabat sebagai Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR ini menambahkan, ke depan, pembangunan juga harus memberikan dampak terhadap lingkungan, sehingga mendorong peningkatan pada suatu lingkungan yang sehat, kesiapan perubahan iklim, dan mitigasi bencana.

Terlebih, banyak aspek yang dapat menjadikan suatu bangunan tersebut green building diantaranya: bentuk dan orientasi bangunan, desain fasad, sistem pencahayaan, sistem pengkondisian udara, sistem transportasi vertikal, manajemen limbah, manajemen air bersih dan aspek-aspek lain.

“Aspek-aspek desain ini dapat diekspolasi lebih lanjut dalam desain Jakarta International Stadium,” ujarnya.

Dengan demikian, JIS merupakan sedikit bangunan yang telah meraih sertifikasi atau Greenship level platinum kategori bangunan baru atau New Building pada Design Recognition.

Sertifikasi atau Greenship level platinum, yakni predikat bangunan yang ramah lingkungan level tertinggi. Selanjutnya, JIS akan menyiapkan berbagai syarat tambahan untuk memperoleh sertifikat kategori bangunan baru (sertifikat final).***

Exit mobile version