Site icon Konstruksi Media

Tuntaskan 41 Proyek, WIKA Ajukan Injeksi PMN Sebesar Rp6 Triliun

Ilustrasi Proyek Strategis Nasional (PSN) WIKA. Foto: Dokumentasi Kementerian PUPR

Konstruksi Media (20/9/2023) – Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, Agung Budi Waskito melaporkan rencana penggunaan injeksi Penyertaan Modal Negara (PMN) yang digunakan untuk memperkuat struktur modal kerja perseroan sebesar Rp6 triliun.

Ia mengatakan, PMN tersebut akan digunakan untuk mendukung kelanjutan pembangunan 41 proyek, dengan rincian 37 di antaranya Proyek Strategis Nasional (PSN) dan 4 proyek merupakan proyek pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“PMN 2024 sebesar Rp6 triliun akan digunakan untuk penguatan permodalan dalam menunjang kebutuhan modal kerja proyek baik proyek di IKN maupun PSN yang sedang dikerjakan. Di mana dari total proyek itu kurang lebih nilai pekerjaannya Rp33,3 triliun,” kata Agung dalam agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (19/9/2023).

Menurut dia, proses penyehatan diperkirakan baru akan rampung pada 2043 tanpa suntikan PMN Rp6 tirliun. Namun, jika terealisasinya suntikan PMN tersebut, diproyeksi mampu melakukan percepatan penyehatan yang akan tercapai pada 15 tahun ke depan dengan target rasio utang terhadap ekuitas modal (debt equity ratio/DER) sebesar 0,8 kali.

Baca juga: Pembangunan RS UPT Vertikal di Kota Makassar Senilai Rp1,4 Triliun

Selain itu, WIKA menargetkan tingkat utang berbunga di berbagai Ebitda dibidik parkir di bawah 5 atau 4,49 kali yang akan tercapai di 2039. Kemudian, dengan adanya standstill pada awal 2023, sehingga memang WIKA sudah tidak bisa mendapat lagi fasilitas kredit dari pihak bank.

“Sehingga, modal kerja ini sangat kita perlukan untuk melanjutkan proyek yang ada,” ucap.

Hingga saat ini, kata dia, portofolio terbesar yang dimiliki WIKA ada pada sektor infrastruktur dan gedung dengan total mencapai 73,3 persen. Ia mengatakan, Wijaya Karya tengah melakukan sejumlah transformasi baik pada sisi finansial, portofolio bisnis hingga eksekusi proyek.

Menurut dia, WIKA fokus dalam menggarap core bisnisnya sejalan dengan menerapkan System Application and Product in data processing (SAP) dalam menjaga kualitas laporan perseroan.

“Kemudian digitalisasi yang lain juga sudah kita lakukan sehingga dengan kombinasi dan penyehatan keuangan maupun transformasi yang kita lakukan dengan penguatan akhlak ini, kami yakini akan lebih baik sekarang atau ke depan,” ujar dia.

Baca artikel selanjutnya:

Exit mobile version