NEWS

6 BUMN Sokongan Bentuk Perusahaan Produksi Beton Pracetak dan Material Konstruksi

Perusahaan sokongan tersebut yakni PT Karya Logistik Nusantara yang bakal berkecimpung dalam pembangunan nasional.

Konstruksi Media – Enam (6) BUMN Karya membentuk perusahaan sokongan untuk memproduksi beton pracetak dan material konstruksi.

Keenam perusahaan pelat merah tersebut yakni Pat PP (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), dan PT Nindya Karya membentuk PT Karya Logistik Nasional.

Hal tersebut dikatakan oleh Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi dalam keterbukaan informasi BEI, Jakarta, Selasa, (07/02/2023).

Dia menjelaskan, perusahaan sokongan ini didirikan sesuai Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat di hadapan Notaris Rosida Rajagukguk-Siregar di Jakarta.

“Sesuai Pasal 3 Akta Pendirian PT Karya Logistik Nusantara, maksud dan tujuan dibentuknya adalah bergerak di bidang industri beton pracetak dan perdagangan material konstruksi, serta pergudangan dan kepelabuhan,” ungkap Bakhtiyar.

Baca Juga:  JMRB Selesaikan Pembangunan Travoy Hub Taman Mini Jelang Pengoperasian LRT Jabodebek

Bakhtiyar menuturkan penyertaan saham PT Karya Logistik Nusantara dicatat dalam buku PTPP sebagai penyertaan dalam perusahaan asosiasi.

Dikatakan olehnya, perusahaan patungan ini juga digadang-gadang bakal menunjang kegiatan usaha PT PP dan memperkuat keuangan perseroan.

Selain itu, perseroan akan memperoleh recurring income dari pernyataan tersebut, sehingga tidak bakal mengganggu kinerja perusahaan.

“Tidak akan memengaruhi kelangsungan usaha perseroan,” urai Bakhtiyar.

Untuk diketahui, pembentukan PT Karya Logistik Nasional ini dengan menyetorkan penyertaan saham oleh 6 BUMN karya tersebut

Adapun modal dasar yang disetorkan yakni mencapai Rp 340 miliar, di mana PT PP, PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya, dan PT Adhi Karya menanamkan modalnya sebesar Rp 85 miliar alias porsi kepemilikan masing-masing sekitar 15%.

Baca Juga:  Konsultan di IKN Bukan Robot…

Sementara, PT Nindya Karya dan PT Brantas Abipraya menanamkan modal berjumlah Rp 12,5 miliar dengan porsi masing-masing saham sekitar 12,5%.

Baca Artikel Selanjutnya :

Related Articles

Back to top button