Air

Bendungan Ladongi Dibangun Untuk Kurangi Banjir

Konstruksi Media – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Bendungan Ladongi di Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan salah satu dari tiga bendungan yang disiapkan untuk mengurangi risiko banjir.  

Kemudian, Bendungan Ameroro dengan kapasitas tampung 55,1 juta m3 di Kabupaten Konawe yang kini dalam tahap konstruksi dengan progres fisik 25 persen dan Bendungan ketiga adalah Bendungan Pelosika yang nantinya akan membendung Sungai Konawe dan kini masih dalam tahan persiapan (review design). 

“Namun dengan adanya dua bendungan besar yakni Ladongi dan Ameroro yang rata-rata berkapasitas tampung 50 juta m3, insyaallah sudah bisa mengatasi banjir yang sering melanda  Kolaka Timur, Konawe dan hilirnya,” tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Rabu (28/12/2021).

Baca Juga:  PUPR Kembangkan Pengolahan Limbah Domestik Kota Palembang

Bendungan Ladongi memiliki kapasitas tampung 45,9 juta m3 dan luas genangan sebesar 222 hektare akan dimanfaatkan untuk mengurangi risiko banjir sebesar 176,62 m3/detik atau sebesar 49,90 persen. Selain itu juga penyediaan air baku sebesar 120 liter/detik, air irigasi seluas 3.604 hektare dan berpotensi untuk sumber Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). 

Bendungan Ladongi merupakan bendungan tipe urugan batu dengan tinggi bendungan 67 meter. Konstruksi dilakukan oleh kontraktor BUMN PT. Hutama Karya dengan kerja sama operasi (KSO) bersama kontraktor swasta nasional yakni PT. Bumi Karsa dengan biaya APBN sebesar Rp1,2 triliun. 

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga meresmikan infrastruktur sumber daya air lainnya yakni Kolam Retensi Boulevard Sungai Wanggu yang digunakan untuk pengendali banjir di Kota Kendari. Kapasitas tampung kolam 495 ribu m3 dan mampu mereduksi debit banjir sungai Wanggu 12 persen. ***

Baca Juga:  Antisipasi Banjir, Pemkab Lumajang Normalisasi Sungai Aliran Lahar Semeru

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button