NEWS

Daikin Gelontorkan Rp 3 Triliun Bangun Pabrik AC di Cikarang, Produksi 1,5 Juta unit Pertahun

Pabrik AC Daikin ini dirancang memiliki kapasitas produksi penuh mencapai 1,5 juta unit pada setiap tahunnya.

Konstruksi Media – PT Daikin Industries Indonesia mulai merealisasikan investasi di Indonesia yakni dengan membangun fasilitas produksi untuk pendingin ruangan alias Air Conditioner (AC) di kawasan Industri Greenland Internasional Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.

Menempati lahan seluas 204,000 meter persegi, Daikin menggelontorkan investasi sekitar Rp 3,3 triliun untuk pembangunan pabrik tersebut. Pabrik AC Daikin ini dirancang memiliki kapasitas produksi penuh mencapai 1,5 juta unit pada setiap tahunnya.

Member of The Board and Senior Executive Officer Daikin Industries Limited Yoshihiro Mineno, mengatakan pembangunan pabrik ini sejalan dengan rencana besar perseroan.

Pembangunan fase pertama fasilitas produksi ini bakal mencapai luas 51,000 meter persegi. Dijadwalkan memulai produksi perdananya pada Desember 2024 mendatang, produksi tahun pertama pabrik Daikin ini akan ada di kisaran 500,000 unit.

“Keberadaannya menjadi bagian strategi kami mengukuhkan posisi sebagai pemimpin pasar AC di Indonesia yang bakal mengalami peningkatan signifikan pada permintaan AC untuk hunian kedepannya,” ungkap Yoshihiro Mineno, Selasa, (6/12/2022).

Baca Juga:  6 BUMN Sokongan Bentuk Perusahaan Produksi Beton Pracetak dan Material Konstruksi

Dia menambahkan, pernyataan ini merujuk pada keberadaan Indonesia yang memiliki populasi terbesar ke-lima di dunia dengan 270 juta jiwa dan diperkirakan bakal mencapai 300 juta pada tahun 2030.

Baca Juga : Daikin Bakal Bangun Pabrik di Indonesia, Investasi Rp 3,3 Triliun

Dengan rencana Indonesia berinvestasi di berbagai bidang termasuk infrastruktur perkotaan, sumber daya manusia dan pengembangan industri, Daikin melihat Indonesia tengah memperkuat visi menjadi negara terbesar kelima dalam Pendapatan Domestik Bruto pada 2045 nanti.

Perkiraan pertumbuhan ekonomi yang dipicu kenaikan masyarakat dengan tingkat penghasilan menengah inilah yang diprediksi akan meningkatkan permintaan AC bagi kebutuhan hunian.

Di Indonesia sendiri, Daikin terhitung telah beroperasi sepanjang 52 tahun dengan menggandeng PT. Imora Makmur dan PT. Budiman Kencana Lestari sebagai mitranya.

Ilustrasi pabrik AC Daikin. Dok. Ist

Guna mendukung operasionalnya, Daikin memiliki tiga belas kantor cabang dengan kantor pusat berada di Jakarta yang menangani pemasaran dan layanan purna jual. Dengan jaringan distribusi di berbagai daerah di Indonesia, Daikin tercatat sebagai pemimpin pasar AC hunian dalam negeri dengan penguasaan mencapai 35,5%.

Baca Juga:  Kejar Netral Karbon, Daikin Bangun Dua Pabrik Baru Senilai Rp6 Triliun di Cikarang

Yoshihiro Mineno menyatakan, dalam operasionalnya nanti, pabrik Daikin ini akan mengadopsi teknologi canggih terkini termasuk didalamnya pemanfaatan IoT (Internet of Things) dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence – AI). Hal ini merupakan dukungan Daikin untuk sejalan dengan pengembangan industri 4.0 yang dicanangkan pemerintah Indonesia.

“Bicara mengenai dukungan pada pemerintah Indonesia pun tak berhenti hingga disana. Selain dari sisi investasi dan penciptaan 2,500 peluang kerja baru, pendirian pabrik Daikin ini juga berpotensi memberikan kontribusi pada peningkatan nilai ekspor,” beber dia.

Selain untuk pemenuhan permintaan pasar domestik, pabrik baru Daikin ini juga bakal ditujukan untuk tujuan ekspor. Utamanya pada negara-negara di belahan Asia Tenggara sebagai respon atas tingginya permintaan AC berkapasitas kecil.

Pabrik AC ini pun menjadi langkah Daikin mendukung pemerintah Indonesia terkait peningkatan kepedulian terhadap lingkungan dan gerakan hemat energi sekaligus pengurangan jejak karbon. Pasalnya, pabrik AC Daikin ini hanya memproduksi AC inverter yang telah terbukti sebagai teknologi hemat listrik.

Baca Juga:  Basuki Hadimuljono Tegaskan Perintah Jokowi Tuntaskan Pekerjaan Konstruksi pada 2024

Disamping pula, penggunaan bahan pendingin (refrigerant) R32 yang dikenal lebih ramah lingkungan karena memiliki efek rendah pada penipisan ozon (zero Ozon Depletion Potential).

Kehadiran pabrik yang dapat menjamin ketersediaan AC inverter dengan refrigerant R32 ramah lingkungan ini, diharapkan membuat varian AC hemat listrik ini akan lebih cepat dan lebih mudah dijangkau untuk semakin memperluas penggunaannya pada lebih banyak keluarga di Indonesia.

“Beriring upaya Daikin untuk tetap terdepan dalam industri solusi tata udara, perhatian pada kualitas hidup masyarakat yang lebih baik pun menjadi fokus kami dalam menjalankan operasional di Indonesia,” tandas Yoshihiro.

Baca Artikel Selanjutnya :

Related Articles

Back to top button