NEWS

Dirjen Perumahan PUPR Tantang Arsitek, Desain Rumah Tahan Gempa, Cepat Bangun dan Biaya Murah

Bangunan di Indonesia minimal itu tahan gempa, saya tantang teman-teman arsitek dan semua yang ada diindustri konstruksi.

Konstruksi Media – Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto memberikan tantangan bagi arsitek dan juga para pelaku di industri konstruksi untuk membangun rumah dengan teknologi tahan gempa, cepat bangun dengan biaya yang murah.

Hal tersebut dikatakan olehnya kepada awak media usai pembukaan pameran ARCH:ID yang diinisiasi oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) di ICE BSD, Tangerang, Jumat, (17/3/2023).

“Jadi kan PR kita daerah kita itu rawan bencana setiap bencana kita pemerintah musti bangun rumah biayanya kan besar. Nah saya pengen di Indonesia minimal itu tahan gempa, karena itu saya tantang teman-teman arsitek dan semua yang ada diindustri konstruksi itu bisa dikembangkan rumah tahan gempa,” terang Iwan.

Baca Juga:  Otorita IKN Luncurkan Nusantara Net Zero Strategy 2045 di COP 28

Iwan dalam pameran arsitektur ARCH:ID juga mengungkapkan keterlibatan dan kontribusi arsitek IAI di Kementerian PUPR.

“Jadi sebenernya keterlibatan dan peran temen-temen arsitek IAI sangat masif. Bahkan Pak Menteri (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono) juga terakhir riset jembatan pun melibatkan arsitek. Jadi kontribusi temen-temen IAI di Kementerian PUPR ini juga sangat luar biasa,” jelas Iwan.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto usai membuka pameran ARCH:ID. Dok. Ist/Galuh Komed.

Selain itu, para arsitek ini juga membuat janji temu ke depannya dan menyampaikan ide-idenya kepada Iwan.

“Tadi berjanji untuk akan bertemu dalam waktu beberapa kesempatan ke depan. Ide-ide beberapa sudah disampaikan ke kami seperti Rumah Tangguh Bencana dan sebagainya,” imbuhnya.

Baca Juga:  Tips Membangun Rumah Tahan Gempa, Perhatikan 11 Poin ini!

Lebih jauh, Iwan memaparkan pentingya membangun bangunan tahan gempa mengingat Indonesia rawan bencana dan setiap terjadi bencana akan dibangun kembali bangunan yang terdampak. Oleh karena itu dengan bangunan tahan gempa, dana yang dimiliki dapat dioptimalkan untuk pembangunan lainnya.

“Setidaknya bangunan-bangunan rumah di industri konstruksi ke depan itu minimal tahan gempa, jadi kalau ada gempa negara itu ga perlu ada investasi lagi yang harus dikeluarkan untuk bencana dan lainnya seperti yang terjadi hari ini,” ungkap Iwan. (Aisyah/Ryn)

Baca Artikel Selanjutnya :

Baca Juga:  Unpad Jalin Kesepakatan Bersama Pemprov Jabar Soal Pengendalian Covid-19

Related Articles

Back to top button