PROFIL

Disaksikan Kembarannya, Bimo Prasetyo Sah Menjadi Doktor K3 Konstruksi

Menyandang gelar doktor setelah mempertahankan disertasinya bertajuk “Pengembangan Instrumen Pengukuran Implementasi Sistem Manajemen K3 Konstruksi di BUMN Karya”

Konstruksi Media, Depok –  Ir Bimo Prasetyo, MM, IPM,CSP dinyatakan lulus dalam sidang terbuka Promosi Program Studi Doktor Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) yang diselenggarakan di Ruang G, FKM UI, Depok, Sabtu (13/1/2024).

Mantan Ketua Umum Forum QHSE BUMN Karya ini berhak menyandang gelar doktor setelah mempertahankan disertasinya bertajuk “Pengembangan Instrumen Pengukuran Implementasi Sistem Manajemen K3 Konstruksi di BUMN Karya” dihadapan para penguji pimpinan Prof dr Adang Bachtiar, MPH, DSc.

Kelulusan Dr Ir Bimo Prasetyo, MM, IPM, CSP kian menambah panjang daftar Doktor Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di FKM UI.

Sidang terbuka Promosi Program Studi Doktor FKM UI tersebut dihadiri oleh rekan-rekan sejawat dari Forum QHSE BUMN Karya. Antara lain Subkhan yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Forum QHSE BUMN Karya, M Rifi Rosady dari Wijaya Karya (Wika), Wahyu Heri (Brantas Abipraya), Hana Fajrianti (Nindya Karya), Ngadi, Zahron, dan Pradana AS.

Baca Juga:  Ketua Forum QHSE BUMN Hadiri Dies Natalis FKM UI Ke-47

Yang menarik, sidang terbuka itu juga dihadiri oleh dr Haryo, kembaran Dr Ir Bimo Prasetyo, MM, IPM, CSP. Tampak hadir juga Prof Dra Fatma Lestari, MSi, PhD yang menjadi promotor dari promovendus Bimo Prasetyo.

Bimo Prasetyo merupakan anak kembar dari tujuh bersaudara kelahiran Yogyakarta, 18 September 1967. Ayah tiga anak ini menyelesaikan program studi S1 dari Fakultas Teknik Sipil UGM tahun 1993, lalu mengambil Program Insinyur Profesi dari Fakultas Teknik UGM. Jenjang S2 ia tempuh di STIE IPWI dengan mengambik program studi Magister Manajemen (MM).

Bimo Prasetyo, Anak Kembar yang Setia di WIKA (Bagian 1)

Ahli Utama K3 Konstruksi ini termasuk salah satu penggagas dan pendiri Forum QHSE BUMN Karya. Suatu ketika, Bimo berkisah bahwa inisiatif mendirikan forum bermula dari kegiatan SHE Sharing (salah satu program di PT Wijaya Karya) pada Maret 2019, yang dihadiri oleh perwakilan dari beberapa perusahaan BUMN seperti Pertamina, Waskita, PP dan Adhi Karya.

Baca Juga:  Bumi Karsa Penunjang Pembangunan Kawasan Indonesia Timur

Merasa prihatin dengan banyaknya kecelakaan konstruksi pada 2017 – 2018, peserta SHE Sharing meminta untuk bersama-sama mengembangkan SHE. Keinginan tersebut kemudian ditindaklanjuti melalui rapat-rapat pembahasan yang puncaknya pada rapat tanggal 21 Januari 2020 berdirilah Forum tersebut.

Dalam hal karier, suami dari Ir Fri Astuti ini terbilang moncer. Sejak bergabung di PT Wijaya Karya (WIKA) pada 1993, pria yang supel bergaul ini pernah mengemban amanah berbagai jabatan.

Mengawali kariernya dengan ditempatkan di Divisi Bangunan Gedung  sampai 2008 dan selanjutnya ditempatkan di anak perusahaan PT Wijaya Karya Gedung sampai 2015.

Hampir sebagian besar kariernya berurusan dengan gedung sehingga Bimo sangat fasih untuk berbicara seluk-beluk gedung mulai dari proses perencanaan, tender, sampai pelaksanaan di lapangannya.

Berbagai posisi di Divisi Bangunan Gedung sudah pernah diemban Bimo Prasetyo seperti Kepala Bagian Estimasi Divisi, Kepala Bagian Pengadaan Divisi, Pelaksana Utama proyek, Manajer Konstruksi proyek sampai Manajer Proyek.

Baca Juga:  Gamantyo Hendrantoro, Guru Besar ITS yang Pimpin IEEE Indonesia Section 2023

Pengalaman sebagai Manajer Proyek diawali dengan menjabat sebagai Manajer Proyek Rekonstruksi Aceh pasca tsunami dengan memimpin lebih dari 10 proyek yang tersebar dari Aceh Singkil – Meulaboh sampai ke Banda Aceh.

Dengan pemberi tugas salah satu NGO asing, membuat dirinya semakin terasah mengenai komitmen dan kedisplinan selain meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya.

Karena itu, dari Aceh, Bimo terbang ke sejumlah negara sebagai Country Manager Africa-Middle East Asia, Project Manager Al Qurji Investment Tripoly-Libya, dan Project Manager Housing Jeddah-Saudi Arabia.

Salah satu dari 100 Tokoh K3 Nasional ini lantas diangkat menjadi Kepala Divisi Luar Negeri PT Wijaya Karya. Dari ini, ia ditarik sebagai Kepala Divisi QHSE PT Wijaya Karya sebelum kemudian diangkat menjadi Direktur SDM-Legal PT Bandara International Batam (2021 – 2023). (Dana/Hasanuddin)

Related Articles

Back to top button