Renewable

Ini Teknologi Modern yang Dikembangkan PLTA Rajamandala

Konstruksi Media – Direktur Utama PT Indonesia Power, M. Ahsin Sidqi mengungkapkan, PLTA Rajamandala merupakan pembangkit dengan teknologi modern.

Sebagai pembangkit modern, PLTA Rajamandala memanfaatkan aliran sungai Citarum yang merupakan keluaran dari PLTA Saguling dengan menggunakan turbin Vertical Kaplan.

PLTA ini tidak memerlukan pembangunan waduk atau bisa disebut dengan kategori PLTA run-of-river.

“Ini hasil kerja sama antara IP dengan kepemilikan saham sebesar 51 persen dan Kansai Electric Power Company sebesar 49 persen yang menjadi PT Rajamandala Electric Power,” ujar M. Ahsin Sidqi dalam keterangan tertulis, Jum’at (12/11/2021).
  
Menurutnya, PLTA Rajamandala ini merupakan wujud dari komitmen PLN dan Indonesia Power untuk mencapai target Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebesar 23 persen EBT pada 2025.

Baca Juga:  Pemerintah Klaim Proyek Geothermal Oleh GeoDipa Bagian Dari EBT

PLTA Rajamandala ini sejatinya merupakan buah dari program renewable energy yang dicanangkan PLN sesuai dengan Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2019-2028.
  
“Listrik dari pembangkit yang menyerap investasi sebesar USD 150 juta ini dihasilkan dengan memanfaatkan debit air 168 meter kubik dan ketinggian jatuh air (gross head) 34 meter,” katanya.
  
Dalam pengoperasian nya, tegasnya, PLTA Rajamandala menerapkan teknonologi terbaru pada konstruksi pipa pesat, spiral case dan labirin waterway dengan menggunakan bahan beton bertulang serta teknologi yang efisiensi pada sisi turbin kaplan.
  
“PLN dan Indonesia Power sangat welcome dan berkomitmen dalam penggunaan renewable energy dan pengembangan komunitas. Kami yakin jika Indonesia Power akan menjadi pemimpin dalam bidang renewable energy di Indonesia,” imbuh Ahsin.
  
Di sisi lain, Ahsin menambahkan, listrik yang dihasilkan dari PLTA Rajamandala turut memperkuat sistem interkoneksi kelistrikan Jawa-Bali. Listrik tersebut dipasok melalui jaringan transmisi bertegangan 150 kilo Volt (kV) Cianjur-Cigereleng.
  
Selain itu, pasokan listrik dari PLTA yang menempati lahan sekitar 40 hektare tersebut juga menjadi backup sistem kelistrikan di wilayah Jawa Barat.

Baca Juga:  Institut Teknologi PLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini memastikan, PT PLN (Persero) terus berupaya meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT), salah satunya dengan mengoperasikan PLTA Rajamandala di Cianjur, Jawa Barat.
  
PLTA Rajamandala memiliki kepasitas 47 Megawatt (MW) ini beroperasi sejak Mei 2019. Pembangkit yang berlokasi di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur ini mampu memproduksi listrik mencapai 496 Megawatt hour (MWh) per hari dan 181 Giga Watt hour (GWh) per tahun.
  
“Kehadiran PLTA Rajamandala bukan sekadar pembuktian komitmen Indonesia dalam mewujudkan dunia yang lebih ramah lingkungan. PLTA ini menjadi bukti bahwa pembangkit EBT berbasis air sebagai energi bersih, juga memenuhi pilar-pilar  Sustainable Development Goals (SDGs), salah satunya yaitu pilar pembangunan lingkungan,” ungkap Zulkifli Zaini.

Baca Juga:  PLN Buka Pengembangan 9 WK Panas Bumi

Menurutnya, potensi PLTA di Indonesia masih sangat besar. Potensi ini bisa menjadi peluang kerja sama semua pihak untuk bisa mempercepat net zero carbon pada 2060 mendatang. ***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button