NEWS

Kepala LKPP Sebut Kolaborasi Kunci Kepemimpinan Strategis

Sejalan Sustainable Development Goals ke-6 untuk menjamin ketersediaan serta pengelolaan air minum yang aman dan terjangkau untuk semua desa pada tahun 2030.

Konstruksi Media – Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Abdullah Azwar Anas mengungkapkan seorang pemimpin harus memiliki speed, innovation and marketing terhadap keadaan dan dinamika yang terjadi. Maka dari itu, kolaborasi merupakan kunci kepemimpinan yang strategis dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin.

Hal tersebut dikatakannya disela-sela Pelatihan Kepemiminan Nasional TK II Angkatan XXVIII tahun 2022 yang diikuti dari beberapa unsur K/L/PD diantaranya Kemendagri, LKPP, KPK, BRIN, POLRI dan 7 dari unsur Darah, Kabupaten dan Kota di Indonesia di Balai Pengembangan SDM Kemendagri.

Dirinya merujuk pada teori Kepemimpinan Strategis yang dikemukakan oleh Peter Drucker, sehingga ide hebat seorang pemimpin tidak hanya tentang kemampuan kecepatan dan kemampuan inovasi namun juga kemampuan marketing.

Baca Juga:  LKPP Raih Penghargaan Zona Hijau Dari Ombudsman

“Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita serius mendefinisikan keadaan,” ungkap Azwar Anas, Rabu, (31/8/2022).

Dia mengatakan terobosan yang dilakukannya dalam kurun waktu 7 bulan kepemimpinan di LKPP yakni pemimpin musti memiliki terobosan, kemampuan menerjemahkan intruksi atasan, untuk kemudian diberikan inovasi dan dikombinasikan dengan teknologi.

Baca Juga : Lokal Jadi Prioritas, LKPP Bekukan 13.600 Produk Impor

“Tiga kunci Aksi dalam kepemimpinan yakni Capabilities yang merupakan kemampuan atau kompetensi yang dimiliki pemimpin. Public value artinya nilai yang dimiliki oleh pemimpin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dan Support and legitimate pemimpin yang hebat tidak memperoleh support juga tidak berarti,” tutur dia.

ilustrasi Produk Beton dalam negeri Wika Kobe. Dok. Ist

Sebelumnya, Kepala LKPP membekukan sebanyak 13.600 produk impor di katalog elektronik karena substitusi produk serupa yang dibuat di dalam negeri.

Baca Juga:  Optimalisasi Penggunaan E-Katalog, Kepala LKPP Terima Audiensi Bupati Tanah Laut

Dia mengatakan pembekuan produk impor tersebut merupakan bagian dari tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo, untuk mendorong agar belanja produk dalam negeri (PDN) semakin meningkat, sekaligus dalam rangka gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) serta mendorong industri dalam negeri lebih kuat dan tumbuh semakin hebat.

“Total produk yang dibekukan sebanyak 18.585 produk, dimana 13.600 adalah produk impor, dan selebihnya dibekukan karena anomali harga, dimana harga produk yang sama dijual di Katalog Elektronik lebih mahal dibandingkan harga di luar,” kata dia.

Dijelaskan olehnya, untuk jenis produk yang dibekukan antara lain alat kesehatan, peralatan pendidikan, juga produk perkakas. Pembekuan produk tersebut merupakan bentuk keberpihakan terhadap industri dalam negeri untuk sungguh-sungguh menyiapkan produk dalam negeri yang memiliki daya saing dengan produk impor.

Baca Juga:  LKPP Transformasi dan Optimalisasi Pengadaan Produk Dalam Negeri

“Kita mendorong terus agar produk dalam negeri punya kualitas yang semakin lama semakin bagus, Bapak Presiden memberikan contohnya, dulu Cina pada awalnya produknya biasa, namun terus diproduksi dan didukung dengan riset yang lebih kuat, kualitasnya secara bertahap kemudian meningkat,” tutup dia.

Baca Artikel Selanjutnya :

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button