BandaraINFRASTRUKTUR

Komisi V Tinjau Pembangunan Bandara Dhoho Jatim

Legislator Komisi V DPR RI mengingatkan pentingnya perencanaan pada pembangunan Bandara Dhoho, Jawa Timur, dan harus memiliki kearifan lokal.

Konstruksi Media – Anggota Komisi V DPR DPR RI Sudewo mengingatkan pentingnya penataan air pada pembangunan Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur.  Hal tersebut disampaikan olehnya saat melakukan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) ke Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan sebab dikawasan bandara tersebut terdapat aliran sungai di bawahnya. Untuk itu, ia meminta agar pengembang selalu berkoordinasi dan bersinergi,  dalam hal ini Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR dan PT Gudang Garam Tbk selaku private sector (penyuntik modal) dalam pembangunan Bandara Dhoho tersebut.

“Karena bandara dimana-mana terjadi kebanjiran, oleh karena perencanaan terhadap pengendalian banjir pada bandara itu tidak akurat. Jangan nanti saling lempar tanggung jawab, saling lempar masalah. Jadi dari awal perencanaan itu harus (Kementerian PUPR dan Gudang Garam) bersama bersama-sama sampai pada tingkatan pelaksanaan di lapangan, sampai pada pembebanan anggaran,” ungkap Sudewo, (4/4/2022).

Baca Juga:  KIT Batang Pikat 14 Penyewa dengan Total Investasi Rp6,82 Triliun

Selain itu, dalam pertemuan dengan perwakilan Pemprov Jatim tersebut, Sudewo mempertanyakan terkait aksesibilitas menuju dan keluar dari Bandara Dhoho. Sebab hingga saat ini Tol Kertosono yang akan menjadi akses menuju Bandara Dhoho belum dibangun.

Anggota Komisi V DPR RI Sudewo, saat melakukan kunspek ke Bandara International Dhoho, Jawa Timur. DOk. Ist

“Jangan sampai ini mengalami nasib yang sama dengan Pelabuhan Patimban (Subang, Jawa Barat). Pelabuhan sudah jadi, tapi akses jalan ke sana baru dipikirkan oleh Kementerian PUPR. Koordinasinya bagaimana? Jangan dilepas begitu saja, segera dibangun,” katanya tegas.

Baca Juga : Target Pembangunan Akses Tol Makassar New Port

Tak sampai disitu, Ia juga menyoroti desain pembangunan terminal bandara tersebut. Sudewo mengingatkan agar terminal Bandara Dhoho ini memperhatikan unsur manusiawi dan memiliki kearifan lokal, sehingga tidak hanya memiliki unsur estetika atau kemegahan saja.

Baca Juga:  Progres Fisik Bendungan Keureuto di Aceh Capai 65%

“Terminal Bandara 3 Soekarno-Hatta itu tidak manusiawi. Kelihatan megah, kelihatan mewah, tapi tidak manusiawi. Jalan kakinya sangat luar biasa jauh. Berbeda dengan Terminal 1 dan Terminal 2. Meskipun itu terminal lama, tapi manusiawi. Lalu harus memiliki kearifan lokal. Buatlah yang menjadi ciri khas Kota Kediri muncul dalam terminal bandara ini,” tutupnya.

Sebagaimana diketahui, pengerjaan infrastruktur Bandara Dhoho ini diekerjakan oleh PT PP Presisi (PPRE) yang telah dilaksanakan pada pertengan April tahun 2020.

Darwis Hamzah, Direktur Operasi PP Presisi, mengatakan lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh PPRE melalui entitas anak usahanya yakni pekerjaan site clearance, earthworks & diversion serta drainage.

Pasalnya, pekerjaan site clearance, earthworks & diversion serta drainage merupakan bagian dari tahap pertama pembangunan Bandara Dhoho, Kediri, dan merupakan pekerjaan yang memegang peranan penting bagi tahapan pekerjaan selanjutnya.

Baca Juga:  Rapat dengan DPR, Bina Konstruksi PUPR Ajukan Anggaran 2024 Sebesar Rp578 M

“Kami optimis dapat menyelesaikan proyek ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” terang Darwis dalam keterangan resmimya.

Sebelumnya, Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta mengungkapkan pembangunan Bandara Internasional Dhoho akan selesai pada akhir tahun 2022, dan siap beroperasi pada Maret 2023.

Baca artikel selanjutnya:

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button