NEWS

Konsolidasi dengan 5 Universitas, IAI Aceh Dukung Pembangunan IKN

Dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara, IAi Aceh siap melibatkan 1.000 arsitek untuk terlibat di dalamnya.

Konstruksi Media – Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Perwakilan Aceh mengungkapkan bahwa pihaknya saat tengah melakukan konsolidasi dengan lima (5) perguruan tinggi di Aceh yakni Universitas Syiah Kuala (USK), Universitas Malikussaleh, Universitas Al-Muslim Bireuen, Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) dan UIN Ar-Raniry.

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua IAI Aceh Said Husain, diskusi tokoh arsitektur Aceh pada kegiatan sehari bersama 1.000 arsitektur Aceh, di Museum Aceh, Banda Aceh, mengutip Antara, Rabu, (12/4/2023).

Dia mengungkapkan konsolidasi ini dilakukan guna meningkatkan kemajuan pembangunan di wilayah Aceh dan mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berlangsung di Kalimantan Timur hingga 2045 mendatang.

Di mana, IAI Aceh menyatakan kesiapannya terlibat dalam pembangunan di IKN tersebut.

Baca Juga:  WSBP Gencar Bidik Proyek Strategis di IKN Nusantara

“Kita melakukan sosialisasi, semoga nantinya semakin banyak arsitektur berkontribusi dalam kemajuan pembangunan Aceh dan juga siap terlibat dalam pembangunan IKN,” ungkap dia.

Dia mengatakan, pihaknya bakal memanggil sebanyak 1.000 arsitektur Aceh untuk bersama-sama memberikan kontribusi dalam pembangunan Ibu Kota Negara Indonesia nantinya.

Menurut dia, berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2017 tentang Arsitek, tidak mudah menjadi seorang arsitektur, dan memiliki Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA).

Dia menjelaskan, arsitek yang berhak mendesain adalah mereka yang di telah mendapatkan STRA.

Nindya Karya, BUMN Pertama Bangun Hunian ASN di IKN Nusantara Senilai Rp1,42 Triliun. Foto: Instagram/nindyakarya

“Dalam UU tentang kearsitekan sudah diamanatkan bahwa jika ingin menjadi seorang arsitek harus memiliki STRA,” imbuh Said Husain.

Meski demikian, Said menyatakan, tak sedikit arsitek dari Kota Serambi Mekah tersebut yang berkarya di luar daerah dan luar negeri. Sebab pada dasarnya arsitektur Aceh banyak yang mumpuni dan mampu bersaing dengan arsitek dari daerah lainnya.

Baca Juga:  OIKN Temui Deltares, Wujudkan Konsep Kota Spons di IKN Nusantara

“Secara kemampuan arsitektur Aceh sudah mempuni, banyak karya dari anak Aceh ini dimanfaatkan oleh daerah lain,” tutup Said menuturkan.

Sebagaimana diketahui, pembangunan IKN Nusantara ini nantinya bakal menjadi Ibu Kota Negara Indonesia. Dalam pembangunan, Presiden Joko Widodo menginginkan agar menyatu dengan alam, ramah lingkungan dan smart city.

Progres Pembangunan IKN

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan saat ini progres pembangunan fisik Ibu Kota Nusantara (IKN) telah mencapai 26% atau meningkat signifikan dari progres saat dikunjungi Presiden pada Februari 2023 lalu.

“Kemajuannya sekarang sudah di angka 26%. Ketika Bapak Presiden hadir di sana, masih di angka 15%. Mudah-mudahan ini ada percepatan,” terang Suharso usai RT alat Terbatas dengan Presiden Jokowi.

Baca Juga:  Lelang Selesai, PUPR Segera Teken Kontrak Rusun ASN di IKN

Dikatakan olehnya, pembangunan tersebut, meliputi pembangunan infrastruktur dasar seperti infrastruktur air minum, sanitasi, jalan, gedung pemerintahan, dan perumahan.

“Bangunan yang dimaksud adalah termasuk untuk penyediaan air bersih, kemudian pembangunan waduk yang sudah sebentar lagi kita akan memfungsikan waduk tersebut,” tutur Suharso.

Baca Artikel Selanjutnya :

Related Articles

Back to top button