INFRASTRUKTUR

Konstruksi Rampung, PUPR Akan Serahkan Terowongan Silaturahmi ke Kementerian Agama

Konstruksi Media – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan konstruksi Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan area parkir di basement Masjid Istiqlal dengan halaman Gereja Katedral Jakarta. Terowongan ini memungkinkan area parkir basement di Masjid Istiqlal bisa digunakan bersama dengan umat Khatolik di Gereja Katedral.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penghubung antara dua rumah ibadah ini secara teknis bisa saja menggunakan jembatan penyeberangan. Namun, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan sehingga Terowongan Silaturahmi menjadi alternatif paling efektif untuk digunakan.

”Karena faktor keamanan dan keselamatan desain yang dipilih adalah terowongan bawah tanah,” kata Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa, 26 Oktober 2021.

Baca Juga:  Basuki Hadimuljono "Rayu" China Bangun Infrastrukur IKN Melalui Skema KPBU

Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan, dibangunnya Terowongan Silahturahmi merupakan contoh kerukunan umat beragama di Tanah Air. Dengan adanya terowongan tersebut diharapkan bisa bermanfaat ke depannya.

“Alhamdulillah konstruksinya sudah selesai dan akan segera kita serahkan ke Kementerian Agama agar bisa secepatnya dimanfaatkan,” ucap Diana.

Diana menambahkan, dibangunnya Terowongan Silaturahmi merupakan ide Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan pada Februari 2020. Ia membeberkan, Presiden Jokowi saat berdiri di Plaza Al-Alfatah dan melihat ada asayang bisa dihubungkan antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.

“Disinilah Terowongan Silaturahmi Terwujud,” ujarnya.

Menurutnya, bangunan Gereja Katedral sudah sangat tua dan merupakan cagar budaya, begitu juga dengan Masjid Istiqlal yang merupakan cagar budaya sehingga kita harus bangun suatu konstruksi yang benar-benar aman. Terowongan Silaturahmi tersambung dengan basement parkir lantai 1 di Masjid Istiqlal yang dapat menampung 500 unit mobil. Kehadiran terowongan ini diharapkan dapat memudahkan jemaah kedua rumah ibadah ini untuk menggunakan lahan parkir secara bersama.

Baca Juga:  1.115 Rumah di Perumnas Samesta Pasadana Bandung Dapat Bantuan PSU dari PUPR

Selain itu, kata dia, Terowongan Silaturahmi ini bisa digunakan multifungsi. Untuk hari Jumat bisa digunakan jamaah Masjid Istiqlal, sedangkan di hari Minggu bisa dipakai jemaat Gereja Katedral Jakarta.

“Untuk itu dinamakan Terowongan Silaturahmi, saling memberikan pertolongan untuk kebutuhan masing-masing,” tutur Diana.

Pembangunan Terowongan ini dimulai sejak 15 Desember 2020 lalu dan telah rampung 100 persen sesuai target pada 20 September 2021 dengan anggaran senilai Rp37,3 miliar. Pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor PT Waskita Karya, manajemen konstruksi PT Virama Karya dan perencana PT Yodya Karya.

Terowongan Silaturahmi dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2. Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral Jakarta yakni 32 m hal ini guna memastikan keamanan struktur Katedral. Sementara jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 m.

Baca Juga:  Sedot Anggaran Rp1,4 T, Jembatan Pulau Balang Bakal Jadi Akses ke IKN

Arsitektur entrance terowongan ini dibangun dengan gaya modern di mana eksteriornya menggunakan material transparan sehingga kecantikan desain Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta yang merupakan bangunan cagar budaya tidak terhalang. Sementara bagian interior dibuat senada dengan interior Masjid Istiqlal menggunakan marmer.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button