Luncurkan HUB.ID, Pemerintah Bakal Pertemukan Startup dengan Investor
Konstruksi Media – Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, pihaknya akan menggelar program akselerasi startup bernama HUB.ID.
Sebanyak 46 startup dari tujuh sektor akan dipilih untuk mendapatkan fasilitas pendanaan. Program tersebut dirancang dengan konsep business matchmaking. Artinya, startup yang baru berkembang akan bertemu dengan calon investor.
“Tahun ini, Kominfo memilih 46 dari 400 startup yang mendaftar. Perusahaan rintisan yang dipilih akan berasal dari tujuh sektor bisnis, yakni pertanian dan kemaritiman, pendidikan, kesehatan, pariwisata, logistik, keuangan, serta kota pintar atau smart city,” ujar Samuel dikutip pada Kamis (18/11/2021).
- Gelar Muswil, Pengurus DPW PAKKI Provinsi Jabar Dikukuhkan
- DPW PAKKI Provinsi Jawa Timur Gelar Muswil
- Joko Tri Raharjo, Direktur APKPI Periode 2024-2028
Pada tahap awal, kata Samuel, Kominfo memberikan pendampingan kepada startup terpilih. Pada tahap puncak, 46 startup terpilih mengikuti Demo Day. Beberapa startup terpilih seperti Ctscope, Synchro, Izidok, Guidings, dan FishLog.
Mereka bakal mempresentasikan model bisnis saat Demo Day untuk menarik minat investor. “Kami undang 53 investor dari modal ventura baik dalam maupun luar negeri untuk memberikan pendanaan kepada startup,” katanya.
Ia mengatakan, program HUB.ID bertujuan membantu lebih banyak startup meraih investasi. “Maka, banyak perusahaan rintisan yang menjadi calon unicorn,” ungkapnya.
Selain program HUB.ID, Komifo mempunyai program akselerasi startup lain seperti Sekolah Beta, 1000 Startup Digital dan startupstudio.id.
Menteri Kominfo Johnny G Plate juga mengatakan, program HUB.ID bertujuan mencetak lebih banyak unicorn. “Mendorong tumbuh kembangnya startup digital di Indonesia,” kata Johnny.
Johnny mengatakan, Indonesia memiliki delapan unicorn dan satu decacorn. “Unicorn itu di antaranya Traveloka, Tokopedia, Bukalapak, OVO, J&T Express, OnlinePajak, Xendit, dan Ajaib,” ucapnya.
Indonesia juga mempunyai satu decacorn, yakni Gojek. “Tahun ini Gojek telah bergabung dengan Tokopedia menjadi GoTo,” tegasnya.
Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar. Sedangkan decacorn lebih dari US$ 10 miliar.
Terdapat empat startup baru yang memiliki valuasi di atas US$ 1 miliar saat pandemi corona. Keempatnya yakni J&T Express, OnlinePajak, Ajaib, dan Xendit. Nama OnlinePajak sempat masuk lis CB Insights bertajuk ‘The Complete List of Unicorn Companies’, tetapi belakangan menghilang.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negar (BUMN) Erick Thohir memperkirakan jumlah startup Indonesia berstatus unicorn bisa mencapai 25 dalam beberapa tahun ke depan.
“Mestinya bisa menjadi 25 untuk berapa tahun ke depan,” kata Erick dalam sesi wawancara di kantornya, Jakarta, pada September (23/9).
Menurutnya, kehadiran puluhan unicorn diperkirakan membawa dampak positif, seperti membuka lapangan pekerjaan, menumbuhkan perekonomian, perkembangan teknologi, dan tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai target pasar.***