NEWS

Menperin Punya Enam Jurus Tahan Perlambatan Sektor Manufaktur

Seluruh upaya tersebut juga bertujuan untuk menjaga optimisme para pelaku bisnis akan kondisi usaha enam bulan ke depan, yang mencapai 66,2 persen dari hasil survei IKI.

Konstruksi Media – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyiapkan enam jurus untuk menahan laju perlambatan di sektor industri manufaktur mulai dari fokus pada hilirisasi hingga implementasi industri 4.0.

Keenam langkah itu merupakan hasil pembahasan dalam Rapat Kerja Kementerian Perindustrian 2023 yang digelar di Jakarta, Jumat (23/6/2023) dalam rangka mengevaluasi kinerja industri manufaktur berdasarkan survei Indeks Kepercayaan Industri (IKI) dan Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur.

“Setidaknya terdapat enam langkah yang perlu dijalankan. Pertama, pentingnya menentukan fokus dan prioritas penting dalam menjalankan industrialisasi melalui hilirisasi,” kata Agus Gumiwang dikutip dari Antara, Rabu (28/6/2023).

Baca juga: Modern Precast & Concrete Perusahaan Manufaktur Penuhi Kebutuhan Konstruksi Indonesia

Baca Juga:  Modern Precast & Concrete Perusahaan Manufaktur Penuhi Kebutuhan Konstruksi Indonesia

Langkah kedua, yaitu menentukan target dengan tepat sehingga dapat menentukan langkah yang strategis dan efektif untuk mencapainya.

“Ketiga, mendorong agar jasa industri turut diperhitungkan sebagai kontributor PDB karena merupakan unsur yang tidak dapat dilepaskan dari sektor industri,” katanya.

Keempat, yaitu mengakselerasi implementasi industri 4.0 agar industri dapat bekerja dengan lebih efisien, yang mendukung penurunan biaya produksi sehingga meningkatkan daya saing.

Selanjutnya, langkah kelima, yakni mengambil langkah-langkah out of the box dan mengevaluasi relevansi kebijakan yang telah berjalan. Keenam, meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan kementerian/lembaga serta stakeholder terkait untuk menentukan kebijakan yang tepat dan memberikan kemudahan bagi sektor industri.

“Seluruh upaya tersebut juga bertujuan untuk menjaga optimisme para pelaku bisnis akan kondisi usaha enam bulan ke depan, yang mencapai 66,2 persen dari hasil survei IKI. Para pelaku usaha optimis karena percaya bahwa pasar global akan segera pulih dan meyakini kebijakan pemerintah dapat mendukung bisnis tetap kondusif. Mari kita jaga dan buktikan optimisme tersebut,” kata Menperin.

Baca Juga:  Toilon ThermoTech, CrossLinked Technology Pertama & Terbesar di Indonesia

Baca juga: Dekan FTSL ITB Harap Industri Konstruksi RI Samai Torehan Industri Manufaktur

Kemenperin mencatat, sepanjang 2022 hingga Mei 2023, sektor industri terus berekspansi selama 21 bulan berturut-turut yang ditunjukkan oleh Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur. Meski terus ekspansi, capaian PMI juga menunjukkan bahwa sektor industri tidak seekspansif tahun sebelumnya dan ada kecenderungan tumbuh melambat.

Kondisi ini juga sejalan dengan hasil Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang surveinya telah dilakukan oleh Kemenperin sejak November 2022.
IKI pada Januari hingga Mei 2023 menunjukkan kecenderungan melambat.

“Dua indeks tersebut bisa menjadi alert indicator bagi kita untuk menganalisis kinerja makro industri. Dengan demikian, kita dapat merumuskan upaya-upaya untuk menjaga kinerja sektor manufaktur, dan menaruh perhatian lebih terhadap subsektor yang mengalami tren melemah atau kontraksi,” kata Menperin saat membuka Raker.

Baca Juga:  Groundbreaking Smelter Nikel di Kalimantan Timur, Kemenperin Dorong Hilirisasi Industri

Baca artikel lainnya:

Related Articles

Back to top button