AirINFRASTRUKTUR

Menteri Basuki: Jaga Kualitas Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi!

Konstruksi Media – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menambah jumlah bendungan di Indonesia salah satunya Bendungan Sepaku Semoi di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Utara, Provinsi Kalimantan Timur yang tengah dimulai pembangunannya. Ini bertujuan guna mendorong terciptanya ketahanan air dan pangan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 8 Oktober 2021 meninjau langsung progres Bendungan Sepaku Semoi yang telah dimulai konstruksinya sejak Juli 2020. Dia meminta pengerjaan Bendungan Sepaku Semoi dibangun dengan serius untuk menjaga kualitasnya.

“Utamakan kualitas. Saya minta konsultan pengawas untuk tegas mengawasi kualitas konstruksi. Kalau ada yang salah, jangan ragu dibongkar. Hati-hati dengan potensi longsoran, drainasenya juga agar ditata betul,” kata Menteri Basuki.

Baca Juga:  Proyek Sistem Irigasi Gumbala Jadi Portofolio Keberhasilan PT PP Bangun Infrastruktur Air

Basuki menjelaskan, bendungan berkapasitas volume 10 juta m3 tersebut sudah cukup lama direncanakan. Sehingga kebutuhan air baku dengan kapasitas 2.500 liter/detik bisa terpenuhi dan mereduksi banjir mencapai 55 persen.

Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi berada dibawah tanggungjawab Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR dengan kontrak tahun jamak hingga tahun 2023 senilai Rp556 miliar. Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dilakukan oleh PT. Brantas Abipraya- PT Sacna- dan PT. BRP (KSO) sebagai kontraktor pelaksana.

Kepala BWS Kalimantan IV Harya Muldianto mengatakan, progres konstruksi Bendungan Sepaku Semoi hingga saat ini sudah mencapai 20,47 persen. Ada pun pekerjaan saat ini yakni mencakup jalan masuk, pengelak, pelimpah,galian dan timbunan tubuh bendungan.

Baca Juga:  Basuki Harap Seluruh Pembangunan Infrastruktur Selesai Semester 1/2024

“Sesuai kontrak bendungan ini ditargetkan selesai akhir tahun 2023, namun diharapkan dapat selesai lebih cepat pada akhir tahun 2022. Sejauh ini kami belum menjumpai adanya kendala teknis maupun dalam pengadaan tanah untuk bendungan,” ucap Harya.

Kini, Proviinsi Kalimantan Timur tercatat memiliki enam infrastruktur yang menjadi sumber pengambilan air baku selama ini. Sumber air baku tersebut berasal dari, Bendungan Manggar di Balikpapan (kapasitas tampung 14,2 juta m3), Bendungan Teritip di Balikpapan (2,43 juta m3), Embung Aji Raden di Balikpapan (0,49 juta m3), Bendungan Samboja di Kutai Kartanegara (5,09 juta m3), Intake Kalhol Sungai Mahakam (0,02 juta m3), dan Bendungan Lempake di Samarinda (0,67 juta m3).

Baca Juga:  SPAM Wae Mese II Diresmikan, Jokowi: Labuan Bajo Harus Terintegrasi

Dalam peninjauan tersebut, turut hadir Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Triono Junoasmono, Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR Airlangga Mardjono, Kepala BBPJN Kalimantan Timur Junaidi, Kepala BP2 Perumahan H. Hujurat, dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kaltim Sandhi Eko Bramono.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button